Wall Street Ditutup Fluktuatif, Investor Was-was Tunggu Pidato Ketua The Fed

Bursa saham Wall Street ditutup berfluktuasi pada perdagangan Senin (18/8) waktu setempat. Investor memilih bersikap hati-hati menjelang laporan keuangan sejumlah peritel besar Amerika Serikat (AS) dan simposium tahunan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), di Jackson Hole pekan ini.

Dow Jones Industrial (DJI) Average turun 34,30 poin atau 0,08 persen ke level 44.911,82. S&P 500 melemah tipis 0,65 poin atau 0,01 persen ke 6.449,15, sedangkan Nasdaq Composite naik tipis 6,80 poin atau 0,03 persen ke 21.629,77.

Emiten Walmart, Home Depot, dan Target dijadwalkan merilis kinerja dalam beberapa hari ke depan. Hasil laporan tersebut dinilai akan memberi sinyal penting terkait daya beli konsumen di tengah inflasi yang masih tinggi dan ketidakpastian perdagangan global.

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada konferensi Jackson Hole pada 21–23 Agustus. Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pidato yang diperkirakan akan memberikan arah lebih jelas mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter ke depan.

“Peristiwa terpenting adalah pidato Powell, karena kami mengharapkan pemikiran terbaru tentang bagaimana Fed memandang kondisi ekonomi ini, di mana inflasi berada pada tingkat yang cukup tinggi sementara pengangguran tampaknya menunjukkan tren peningkatan,” kata manajer portofolio di Argent Capital, Jed Ellerbroek di kutip dari Reuters, Selasa (19/8).

Menurut data London Stock Exchange Group (LSEG), investor masih memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin bulan depan, meski mengurangi ekspektasi pemangkasan lanjutan tahun ini.

Data terbaru juga menunjukkan tarif AS belum berdampak signifikan pada harga konsumen, tetapi melemahnya pasar tenaga kerja bisa mendorong bank sentral mengambil sikap lebih dovish.

Saham Intel (INTC.O) turun 3,66 persen setelah laporan Bloomberg menyebut pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan mengambil 10 persen saham di perusahaan chip tersebut.

Dayforce (DAY.N) melonjak 26 persen setelah laporan menyebut firma ekuitas swasta Thoma Bravo sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan perangkat lunak manajemen SDM itu.

Saham energi surya seperti SunRun (RUN.O) dan First Solar (FSLR.O) naik masing-masing 11,35 persen dan 9,69 persen setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan aturan subsidi pajak baru untuk proyek tenaga surya dan angin yang lebih longgar dari perkiraan investor.

Jumlah saham naik mengungguli yang turun dengan rasio 1,16 banding 1 di NYSE. Ada 185 saham mencetak level tertinggi baru dan 36 saham terendah baru.

S&P 500 mencatat 9 level tertinggi 52 pekan dan 3 level terendah, sementara Nasdaq Composite membukukan 80 level tertinggi dan 69 level terendah.