
Saham-saham di Wall Street kembali ditutup menguat pada Selasa (2/12). Wall Street mencatat kenaikan keenam dalam tujuh hari terakhir. Perdagangan berlangsung tenang, namun saham teknologi mampu menjadi penopang utama berkat optimisme Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Sehari sebelumnya, pasar melemah akibat data manufaktur yang lesu, lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS menyusul kenaikan yield di Jepang, serta penurunan bitcoin dan saham-saham kripto.
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 185,13 poin, atau 0,39 persen, menjadi 47.474,46. S&P 500 (.SPX) naik 16,74 poin, atau 0,25 persen, menjadi 6.829,37, dan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 137,75 poin atau 0,59 persen menjadi 23.413,67.
Minimnya rilis data ekonomi membuat pasar kembali stabil. Imbal hasil obligasi mereda, Bitcoin berbalik naik, dan indeks saham pelan-pelan pulih sambil menanti keputusan The Fed.
“Kedua hal tersebut mungkin menambah sedikit volatilitas di pasar di saat terjadi kekosongan katalis hingga The Fed,” kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky, dikutip Rabu (3/12).
Ia juga menilai pasar tak perlu terlalu larut membaca euforia data penjualan Black Friday dan Cyber Monday. “Di sisi lain, sepertinya kita bisa mengabaikan sebagian besar tanggapan positif konsumen terhadap beberapa poin data Black Friday dan Cyber Monday ini. Saya lebih puas atau lebih senang melihat kekuatan konsumen dibandingkan beberapa hal yang terjadi di balik layar dengan imbal hasil dan bitcoin. Hal-hal seperti itu akan berlalu,” ungkapnya.

Boeing (BA.N) menjadi motor penggerak Dow setelah melompat 10,1 persen. Kenaikan ini menyumbang sekitar 117 poin terhadap indeks, usai perusahaan memproyeksikan peningkatan pengiriman jet 737 dan 787 tahun depan. Saham Boeing juga mengangkat sektor industri S&P 500 (.SPLRCI), yang naik 0,9 persen dan menjadi sektor dengan performa terbaik dari 11 sektor utama.
Sektor teknologi (.SPLRCT) ikut menguat 0,8 persen. Saham-saham raksasa seperti Apple (AAPL.O), Nvidia (NVDA.O), dan Microsoft (MSFT.O) masing-masing naik sekitar 1 persen, sementara Intel (INTC.O) melonjak lebih tinggi.
Rangkaian data ekonomi terbaru menunjukkan perlambatan yang terkendali. Meski sejumlah pejabat The Fed menyerukan kehati-hatian dalam pemangkasan suku bunga karena risiko inflasi, komentar mereka dalam beberapa hari terakhir justru memperkuat ekspektasi pemotongan pada rapat Desember.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin kini berada di 89,2 persen, melonjak dari 63 persen bulan lalu.
Pasar kini menantikan rilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat, indikator inflasi favorit The Fed yang dapat memperkuat sinyal untuk kebijakan minggu depan.
Investor juga memantau siapa yang akan menggantikan Jerome Powell ketika masa jabatannya berakhir tahun depan. Laporan menyebut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi kandidat kuat, sementara Trump menyatakan akan mengumumkan pilihannya awal tahun depan.
Di sisi lain, Procter & Gamble (PG.N) turun 1,1 persen setelah melaporkan dampak dari penutupan pemerintahan AS. Adapun Warner Bros Discovery (WBD.O) naik 2,8 persen setelah kabar bahwa perusahaan tersebut menerima putaran kedua tawaran, termasuk dari Netflix (NFLX.O).