Ussindonesia.co.id Yudo, Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini bak berulah lagi.
Setelah sempat viral mengkritisi Sri Mulyani (eks Menkeu) kini kembali muncul ke publik menyenggol soal sang ayah.
Tampaknya Yudo Sadewa bak tak kapok meski sudah ditegur sang ayah.
Akun media sosial Yudo Sadewa (anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa) kembali dibuka setelah sempat dikunci pasca ramai diserbu akibat postingannya diduga menyindir Sri Mulyani “Agen CIA” berhasil dilengserkan ayahnya.
Purbaya sendiri mengaku sudah menegur dan melarang anaknya main Instagram lagi.
Sadar sosoknya tengah viral dan disorot, meski sudah dinasihati sang ayah, Yudo Sadewa kembali membuat gebrakan di media sosial.
Sebuah akun TikTok diduga milik Yudo kembali aktif memposting sebuah artikel berita tentang sang ayah.
Dalam artikel tersebut menggambarkan momen saat pembicaraan Purbaya dihentikan oleh anggota DPR saat rapat beberapa waktu lalu.
Rapat yang sedianya membahas kinerja kementerian tersebut, mendadak dihentikan oleh DPR.
Penghentian ini terjadi saat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tengah memberikan pemaparan soal dana pemerintah yang mengendap di Bank Indonesia.
“Menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendadak diberhentikan oleh DPR RI Komisi XI dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (10/9/2025). Saat itu DPR mengatakan bahwa rapat dengan Kementerian Keuangan sudah terlalu lama,” tulis semua artikel yang dibagikan Yudo Sadewa.
Tak Terima Ayahnya Dihujat Buzzer
Menanggapi momen tersebut, Yudo berkomentar satire.
Kata Yudo, saat ini tak heran jika diduga DPR dan banyak yang tidak suka dengan sang ayah.
Yudo lantas menantang buzzer yang kemarin menghujat sang ayah.
“Tau kan kenapa orang-orang pada tidak suka,” tulis Yudo dalam postingannya Tiktoknya.
“Mana nih buzzer yang kemarin hujat?” lanjutnya.
Bukan tanpa alasan Yudo menyebut sang ayah kini banyak tidak disukai.
Dalam grup pribadinya di Telegram, Yudo menyebut bahwa sang ayah sejatinya ingin membongkar praktek korupsi di Kementerian Keuangan dan DPR.
“Ayah mau bongkar semua korupsi di kemenkeu dan DPR. Mulai dari dana yang ngendap ratusan triliun di BI. Sampai seolah-olah menyudahi sepihak pada saat rapat di DPR,” tulis admin grup diduga milik Yudo, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Diketahui sebelumnya, rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Kementerian Keuangan pada Rabu (10/9/2025) berakhir dengan kejutan.
Rapat yang sedianya membahas kinerja kementerian tersebut, mendadak dihentikan oleh DPR.
Penghentian ini terjadi saat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tengah memberikan pemaparan.
Menurut Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, rapat tersebut dianggap sudah berjalan terlalu lama dan melebihi durasi yang ditetapkan.
Sehingga Misbakhun meminta Menteri Purbaya untuk mengakhiri penjelasannya.
Misbakhun berdalih bahwa detail pertanyaan akan dibahas lebih lanjut pada rapat-rapat berikutnya dengan satuan kerja (satker) kementerian terkait.
“Bapak, itu saja dulu, karena ini tadi kita pengantar, nanti yang lain datanya dijawab saja oleh satker,” tegas Misbakhun.
Ia juga seolah menanggapi kritik Menkeu Purbaya Yudhi sebelumnya mengenai pertanyaan fundamental yang jarang ditanyakan saat Komisi XI DPR RI rapat bersama Menteri Keungan sebelumnya.
Purbaya Yudhi Sadewa yang sempat memicu kontroversi di hari pertamanya dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Begitupun dengan anaknya, Yudo Sadewa dinilai menyindir Sri Mulyani dengan sebutan “Agen CIA” yang menyamar sebagai menteri keuangan.
Mengikuti jejak ayahnya, Yudo Sadewa juga menyampaikan permintaan maaf di akun TikToknya, pada Selasa (9/9/2025).
Yudo tidak menyangka kalau postingannya itu akan viral di media sosial.
“Hallo guys, Assalamualaikum wr wb, ini gak tahu kenapa kok gw viral ya,” katanya.
Ia pun menegaskan kalau tulisannya soal Sri Mulyadi agen CIA Amerika itu tidak benar.
“Yang bilang itu sebenernya gak beneran ya, bu Sri Mulyani bukan agen CIA atau AMF ya,” kata dia sambil tersenyum.
Yudo pun menegaskan kalau postingan itu hanya candaan antara dirinya dengan temannya.
Namun ia menduga ada pihak yang sengaja menggoreng postingannya itu.
“Itu gw hanya hanya becanda sama temen gw di Insta Story. Tapi enggak tahu ada yang goreng kayanya ya, jadi viral,” katanya sambil tertawa.
Ia pun mengklarifikasi kalau tudingan agen CIA itu hanya candaan saja.
“Tapi aku klarifikasi nih, itu tidak benar, itu hanya jokes yang diberikan kepada teman-teman aku, terhadap ternak Mulyono lah,” katanya sambil tertawa lagi.
“Aku bilang agen CIA ya ternak Mulyono,” tambahnya.
Meski merasa postingannya ada yang menggoreng, ia pun meminta maaf.
“Nah ini ada yang goreng kayaknya guys. Jadi ya udah lah, dan aku mohon maaf, dan itu tidak benar sama sekali ya. Wassalamualaikum wr wb,” katanya.
Sebagai informasi, pada Senin (8/9/2025) Presiden Prabowo merombak susunan Kabinet Merah Putih dengan mengganti empat menteri dan satu wakil menteri.
Salah satu yang diganti ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS.
Menkeu Tarik Kas Negara Rp 200 T dari BI
Kementerian Keuangan menarik dana sebesar Rp 200 triliun dari rekening pemerintah di Bank Indonesia untuk dipindahkan ke perbankan milik pemerintah seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, atau yang disebut Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Menurut Purbaya tujuan dari rencana tersebut yakni agar pemberian kredit kepada masyarakat meningkat seiring dengan banyaknya uang tunai yang dimiliki perbankan.
Adapun mekanismenya, kata dia, pemerintah memindahkan uang yang ada di bank Indonesia ke rekening pemerintah yang ada di perbankan.
Pemerintah menaruh uang di bank, untuk disalurkan menjadi kredit ke masyarakat sesuai dengan sistem yang ada di masing-masing bank.
Ia memastikan uang pemerintah yang ada di perbankan tersebut tidak dibelikan surat utang negara, agar uang benar-benar berputar di masyarakat untuk menggerakkan ekonomi.
Menkeu Purbaya punya target ambisius mengerek pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen, maka satu-satunya jalan tol untuk meningkatkan nilai tambah pada perekonomian adalah menyuntikkan modal kerja ke sektor swasta, salah satunya dengan penyaluran kredit.
Presiden Prabowo Subianto menyetujui langkah Kementerian Keuangan menarik dana sebesar Rp 200 triliun dari rekening pemerintah di Bank Indonesia untuk dipindahkan ke perbankan.
Lapor Prabowo, Pasti Ada perubahan Anggaran
Sebelumnya, Purbaya mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) petang.
Kedatangan Purbaya untuk melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai hasil rapat Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dengan Komisi XI DPR RI.
“Kan sidang DPR pasti ada perubahan anggaran. Itu yang akan ajukan kita laporkan terkait seperti apa hasil dengan DPR,” katanya.
Purbaya belum mau membocorkan besaran perubahan anggaran di kementeriannya, beserta pos apa saja yang diubah.
Pasalnya kata dia angka tersebut belum resmi dan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan Presiden Prabowo.
“Angkanya belum resmi karena masih didiskusikan dengan presiden. Nanti deh kalau sudah keluar,” ucapnya.
Purbaya langsung bekerja setelah dilantik Prabowo menjadi Menteri Keuangan.
Ia menghadiri rapat kerja (raker) perdana dengan Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan