
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada Kamis (20/11/2025) waktu setempat, dipicu tekanan pada saham teknologi dan data tenaga kerja AS yang menimbulkan ketidakpastian baru.
Melansir Reuters pada Jumat (21/11/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 272,72 poin atau 0,59% ke level 45.867,80. Indeks S&P 500 melemah 73,63 poin atau 1,10% menjadi 6.568,53, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 357,60 poin atau 1,58% ke posisi 22.206,63.
Sektor consumer staples memimpin penguatan S&P 500 dengan kenaikan 1,1%, sementara sektor teknologi menjadi pemberat terbesar.
: Harga Emas Hari Ini (21/11) di Pasar Spot usai Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Saham Nvidia berbalik turun 2,5% setelah sempat melesat hingga 5% pada awal sesi. Sebagian besar emiten semikonduktor juga jatuh, dengan indeks Philadelphia SE Semiconductor merosot 3,4%.
Investor kian khawatir terhadap valuasi tinggi saham teknologi di tengah meningkatnya belanja kecerdasan buatan (AI), membuat Nasdaq menjauh tajam dari level tertingginya pada Oktober.
: : Harga Minyak Dunia Hari Ini (21/11) Tergelincir, imbas Manuver AS di Konflik Ukraina
Di sisi lain, data terbaru menunjukkan tingkat pengangguran AS meningkat pada September meski pertambahan lapangan kerja melampaui ekspektasi ekonom. Kondisi itu mendorong pelaku pasar memprediksi peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember semakin besar.
Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management, St. Louis, mengatakan sulit menentukan pemicu pasti dari pembalikan arah pasar.
: : Risalah FOMC: The Fed Dorong Suku Bunga Stabil di Sisa 2025
“Saya memperkirakan pasar menguat hari ini berdasarkan kuatnya kinerja Nvidia dan keraguan terbaru terkait investasi AI. Laporan Nvidia jelas meredakan sebagian besar kekhawatiran tersebut. Kita berada dalam pola perdagangan defensif selama dua pekan terakhir, jadi bisa jadi ini merupakan kelanjutan dari tren itu,” ujarnya.
Nvidia, perusahaan publik dengan valuasi terbesar di dunia, memproyeksikan penjualan kuartal IV di atas perkiraan analis dan membukukan pendapatan kuartal III yang lebih baik dari ekspektasi.
CEO Nvidia Jensen Huang juga menepis kekhawatiran soal AI dalam panggilan dengan analis, dengan menyatakan pihaknya melihat sesuatu yang sangat berbeda.