Superbank (SUPA) patok harga IPO Rp 635, potensi raup Rp 2,79 triliun

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Super Bank Indonesia Tbk alias Superbank memasang harga penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 635 per saham. 

Adapun calon emiten dengan kode saham SUPA ini menawarkan 4,4 miliar saham. Jumlah tersebut setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. 

Dengan demikian, entitas Grup Emtek ini berpotensi meraup dana segar Rp 2,79 triliun. Lebih lanjut, masa penawaran umum akan dimulai pada 10–15 Desember 2025. 

Rencananya 70% dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit oleh Superbank. Sisanya akan dialokasikan sebagai belanja modal.  

Saham Grup Emtek Tersengat Katalis Positif Gelaran IPO Superbank (SUPA)

Penggunaan belanja modal tersebut akan diserap secara bertahap mulai 2026 hingga lima tahun depan untuk pengembang produk, pengembangan teknologi dan infrastruktur. 

Superbank telah menunjuk empat perusahaan sekuritas yang bakal menjadi penjamin pelaksana IPO, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas. 

Setelah IPO, pemegang saham Superbank mencakup PT Elang Media Visitama yang merupakan anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Kudo Teknologi Indonesia, A5–DB Holdings, GXS Bank, KakaoBank, dan Singtel Alpha Investments. 

Berdasarkan website perusahaan per Agustus 2025, Grab Holdings Ltd. mempunyai kepemilikan saham di Superbank melalui PT Kudo Teknologi Indonesia, A5–DB Holdings, dan GXS Bank.