Harga Buyback Emas Antam Rekor Baru Rabu (15/10), Segini Cuan Jual Pembeli Lebaran 2025

Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru pada Rabu (15/10/2025).

Berdasarkan data Logam Mulia, harga buyback emas Antam naik Rp23.000 ke Rp2.232.000 pada Rabu (15/10/2025). Posisi itu merupakan rekor ATH terbaru tahun ini.

Dengan kenaikan itu, harga buyback emas Antam tercatat telah menguat 63,51% untuk periode berjalan 2025.

: Ramalan Nasib Pergerakan Harga Emas Pekan Ketiga Oktober 2025

Sejalan dengan kenaikan harga buyback, para pembeli emas Antam Lebaran 2025 menikmati potensi cuan jual.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, harga emas Antam ukuran 1 gram berada di Rp1.826.000 pada 1 April 2025. Alhasil, terdapat selisih Rp406.000 dengan harga buyback emas Antam terkini.

: : Harga Emas Perhiasan Hari Ini 15 Oktober, Termurah Rp390 Ribu per Gram

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

: : Melejit! Harga Buyback Emas Antam Hari Ini, Rabu 15 Oktober 2025

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Adapun, pergerakan harga buyback emas Antam sejalan dengan harga emas di pasar global.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, harga emas dengan kontrak berjangka untuk bulan Desember 2025 di bursa COMEX mencapai US$4.190 per troy ounce, atau naik 0,64%.

Sementara itu, berdasarkan data Investing.com, harga emas hari ini diperdagangkan pada rentang US$4.157-US$4.205 per troy ounce. 

Harga logam mulia ini setidaknya telah menguat 12,79% selama sepekan, 25,72% selama satu bulan, dan telah menguat 57,28% selama satu tahun. 

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan kenaikan harga emas salah satunya disebabkan oleh perang dagang yang kembali berlanjut antara China dan AS. 

“Trump terus akan menerapkan biaya impor yang cukup besar terhadap China. Kita juga melihat China terus melakukan perlawanan, tidak gentar dengan biaya impor yang diterapkan Trump,” ujar Ibrahim, Rabu (15/10/2025). 

Artinya, kata Ibrahim, China sudah siap melakukan perlawanan. Hal ini terbukti dengan neraca perdagangan China yang melesat tinggi karena membuka pasar-pasar baru. 

Faktor lain yang menyebabkan lesatan harga emas ini menurut Ibrahim adalah kondisi geopolitik di Eropa, terutama Prancis. Partai ekstrim kiri dan ekstrim kanan Prancis mengajukan mosi tidak percaya ke perdana menteri Sebastien Lecornu yang berpotensi menjatuhkan pemerintahan Prancis.