Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/10/2025) sore ditutup menguat seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 149,10 poin atau 1,84 persen ke posisi 8.238,08.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 23,58 poin atau 2,96 persen ke posisi 819,89.
“Beberapa saham blue chip menjadi penopang penguatan indeks, antara lain dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga BI dan The Fed, meredanya kekhawatiran akan memanasnya kembali perang dagang AS dan China, serta ekspektasi membaiknya perekonomian pada kuartal IV 2025,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang, menurut konsensus, akan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen dari 4,75 persen, dengan deposit facility rate diperkirakan turun menjadi 3,5 persen dari 3,75 persen, serta lending facility rate diperkirakan menjadi 5,25 persen dari 5,5 persen.
Selain itu, akan dirilis data pertumbuhan kredit bulan September 2025 yang diperkirakan sedikit melambat menjadi 7,5 persen dari sebelumnya 7,56 persen pada Agustus 2025.
Dari mancanegara, pelaku pasar berekspektasi bank sentral AS, The Fed, akan memangkas tingkat suku bunga acuannya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28–29 Oktober 2025 mendatang.
Dibuka menguat, IHSG bertahan di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat, dipimpin sektor transportasi dan logistik yang naik sebesar 3,72 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 3,43 persen dan 3,41 persen.
Adapun dua sektor yang melemah ialah sektor barang konsumen primer yang turun 0,96 persen dan sektor industri yang turun 0,15 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain NIRO, INDX, BULL, BESS, dan MORA. Sedangkan saham yang mengalami pelemahan terbesar ialah DWGL, MLPT, TEBE, PGUN, dan JARR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.298.056 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 31,19 miliar lembar senilai Rp 22,04 triliun. Sebanyak 447 saham naik, 232 saham turun, dan 135 saham tidak berubah.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 75,50 poin atau 0,15 persen ke 49.261,50; Indeks Shanghai naik 52,44 poin atau 1,36 persen ke 3.916,76; Indeks Hang Seng menguat 168,73 poin atau 0,65 persen ke 26.027,10; dan Indeks Straits Times naik 52,12 poin atau 1,20 persen ke posisi 4.381,10.