
Tren melancong ke luar negeri tengah naik daun, terutama dipicu oleh kalangan milenial yang berkecukupan (milenial affluent). Pasar meresponsnya dengan layanan wisata dan akses pembayaran yang eksklusif.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 3 November 2025, jumlah perjalanan wisatawan nasional (wisnas, WNI yang melancong ke luar negeri) mencapai 695.908 perjalanan per September 2025.
Angka ini menunjukkan kenaikan 1,6% jika dibandingkan Agustus 2025 (month-to-month), dan naik 5,25% dibanding September 2024 (year-on-year).
Secara kumulatif, jumlah perjalanan ke luar negeri pada Januari-September 2025 mencapai 6.821.978 perjalanan. Jumlah ini meningkat 2,51% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (c-to-c).
“Jumlah perjalanan wisatawan nasional hingga September 2025 menjadi capaian tertinggi sejak tahun 2020,” menurut keterangan BPS.
Menurut data BPS per Juli 2025, yang dirilis 1 September 2025, negara tujuan wisata favorit wisatawan Indonesia ialah Malaysia (31,66%), Arab Saudi (18,30%), Singapura (13,55%), dan China (6,24%).
Hasil riset Travel Pulse 3.0 yang dilakukan platform perjalanan Klook pada 2025 menununjukkan 91% wisatawan mengalokasikan setengah dari budget traveling mereka untuk pengalaman baru.
Hasil survei ini juga mengungkapkan bahwa Jepang menjadi destinasi favorit utama wisatawan Indonesia, disusul Hong Kong, Singapura, Vietnam dan China yang terus mengalami peningkatan signifikan.
Dessy Safitri Masri, Head of Products & Value Added Services Visa Indonesia, mengatakan peningkatan minat wisata ini terjadi pada “para milenial affluent.” Hal itu didorong pula oleh dominasi penggunaan platform digital (90%) untuk pemesanan tiket pesawat dan akomodasi.
“Karena mereka ingin pengalaman yang lebih ekslusif,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (22/11/2025).
Senada, Head of Assets and Retail Sales HSBC Indonesia Ruddy Martono juga menyasar kalangan menengah ke atas yang sedang berkembang (emerging affluent) dalam hal potensi pasar sektor wisata ini.
“Di segmen yang coba kita sasar itu emerging affluent, kalau bahasanya Bu Dessy dari Visa itu milenial affluent, di mana anak-anak muda, adik-adik saya usia 30, 20 [tahun] yang sudah ingin coba lebih traveling, pengen ke Korea, Jepang,” tuturnya.
HSBC pun menindaklanjutinya dengan beberapa layanan yang sifatnya paripurna; perencanaan pra-perjalanan, saat perjalanan, dan pasca-wisata.
“Traveling adalah life style. Tidak hanya saat bepergiannya, tapi bagaimana pada saat perencanaan [misalnya] ke Jepang, berapa hari, berapa keluarga, berapa budget-nya,” ujar Ruddy.
“Saat bepergiannya juga, aman, nyaman, banyak promo. Pulang jangan sampai mikir, ‘aduh gimana bayar cicilannya’. Saat pulang healing, enggak jadi pusing,” imbuh dia.
Kepadatan Traffic dan Keamanan Siber
Melihat tren wisata tersebut, Klook turut bergerak dengan menghadirkan festival perjalanan Klook Travel Fest 2025, berkolaborasi dengan Visa dan HSBC. Pengunjung bisa mendapat berbagai penawaran dan promo untuk menjelajahi destinasi favorit.
“Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih mudah, aman dan menyenangkan bagi setiap pengguna Klook,” kata Sarah Wan, General Manager Singapore, Malaysia, Indonesia Klook Travel.
Soal peluang kepadatan peminat dan juga isu keamanan siber yang bisa menghambat kenyamanan pemesanan dan pembayaran saat festival, Dessy Masri menyebut pihaknya punya kapasitas yang mumpuni.
Menurut keterangan resmi Visa, teknologi mereka bisa memproses hingga 83.000 pesan transaksi per detik di seluruh dunia. Jaringan ini ditunjang terutama oleh pusat data di Ashburn, Virginia, AS.
Visa juga punya dua pusat komando yang menjaga jaringan tetap berjalan non-setop alias 24/7. Pertama, Pusat Operasi Jaringan (NOC) yang menjalankan pemantauan real-time setiap transaksi. Kapasitasnya, berdasarkan uji tekanan (stres-test) melebihi 65.000 pesan per detik.
Kedua, Pusat Operasi Risiko (ROC), yang menjadi garda depan melawan penipuan, memproses anomali secara real-time, dan menanggulangi serangan siber dalam hitungan menit.
Dari sisi kartu kreditnya sendiri, Dessy menyebut Visa punya pengamanan berlapis, termasuk Autentikasi EMV 3-D Secure yang bertujuan melindungi transaksi digital.
“Ada banyak sekali tingkat keamanan. Jadi enggak perlu dikhawatirkan dari segi keamanan,” ucapnya.
Festival wisata Klook ini digelar selama tiga hari, yakni Jumat-Minggu (21-23 November 2025). Berbagai aktivitas dihadirkan, mulai dari flash sale Beli 1 Graris 1 setiap hari, hadiah langsung, berbagai game, hingga sharing session inspiratif bersama traveling influencer dan Klook Kreator.
Festival ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Rendy Pandugo pada Sabtu (22/11/2025) malam, serta Rizky Febian pada Minggu (23/11/2025) sore.