Ussindonesia.co.id MALANG — Bank Indonesia (BI) menilai tekanan inflasi Kota Malang pada Agustus 2025 masih terkendali dalam rentang sasaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, mengatakan bahwa tekanan inflasi yang masih terkendali itu tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi, antara lain lewat pelatihan smart farming dan pelatihan cipta menu makanan sehat bersama TP PKK Kota Malang pada 27 Agustus 2025.
“Penyelenggaraan lomba cipta resep makanan alternatif beras sebagai bagian dari pelaksanaan program GNPIP diversifikasi dan olahan produk pangan yang diikuti oleh masyarakat di wilayah Malang dan sekitarnya,” kata Febrina, Selasa (2/9/2025).
: Demo Solidaritas Affan di DPRD Kota Malang Berlangsung Damai
Selain itu, pelaksanaan pasar murah pada bulan Agustus 2025 di 5 lokasi, pemantauan stok beras SPHP medium dan antisipasi beras oplosan di Kota Malang, pemantauan harga bahan pangan pokok selama Agustus 2025, dan rakor rutin mingguan bersama Kemendagri selama Agustus 2025 juga menjadi penyebab inflasi terkendali.
Menurutnya, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada Agustus 2025 mengalami deflasi sebesar 0,07% month-to-month (mtm), setelah pada bulan Juli 2025 mencatatkan inflasi sebesar 0,12% (mtm).
: : Dipicu Penurunan Hortikultura, Malang Deflasi 0,07% pada Agustus
Dengan capaian tersebut, dia menegaskan, Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,13% year-on-year (yoy).
Deflasi IHK pada Agustus 2025 terutama didorong oleh penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi 0,14% (mtm).
: : Agenda Pemda Jatim Bikin Hunian Hotel di Malang Tembus 51,80% Pada Juli
Berdasarkan penyebabnya, deflasi Kota Malang terutama didorong oleh penurunan harga komoditas tomat, cabai rawit, telur ayam ras, bensin, dan sawi putih, masing-masing dengan andil deflasi sebesar -0,11%, -0,10%, -0,03%, -0,02%, dan -0,02% (mtm).
Penurunan harga pada produk hortikultura seperti tomat dan cabai rawit disebabkan oleh kondisi panen raya dan normalisasi harga.
Penurunan harga bensin terjadi seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada Agustus 2025.
Penurunan harga telur ayam ras dan sawi putih terjadi seiring dengan pasokan yang memadai.
Deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mencatatkan inflasi, yakni beras, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, daging ayam ras, dan pepaya.
Adapun andil inflasi masing-masing komoditas tersebut adalah 0,08%, 0,04%, 0,04%, 0,02%, dan 0,02% (mtm).
Peningkatan harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari produsen beras premium. Peningkatan biaya akademi/perguruan tinggi disebabkan oleh kenaikan biaya operasional pendidikan seiring pergantian tahun ajaran baru yang menjadi momen bagi lembaga penyelenggara pendidikan untuk menyesuaikan tarif/biaya pendidikan.
Peningkatan harga emas perhiasan terjadi seiring dengan kenaikan harga emas global pada bulan Agustus 2025.
Sementara itu peningkatan harga daging ayam ras disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat menjelang momen Maulid Nabi. Adapun peningkatan harga pepaya terjadi disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat.