IHSG 9.000 Akhir Tahun? Analis Ungkap Peluang & Strateginya!

Antusiasme menyelimuti lantai bursa saat Bursa Efek Indonesia (BEI) menyuarakan optimisme tinggi terhadap proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, dengan yakin menyatakan bahwa IHSG berpotensi menembus angka krusial 9.000 pada penutupan tahun 2025. Prediksi ambisius ini didasari oleh serangkaian sentimen positif yang kuat dari dalam negeri, menandai prospek cerah bagi pasar modal Indonesia.

Keyakinan tersebut dilontarkan Irvan dalam sebuah wawancara singkat di Gedung BEI, Jakarta, pada Senin (3/11/2025). “Akhir tahun (IHSG) 9.000. Insya Allah,” tegasnya, menggarisbawahi komitmen dan harapan akan kinerja pasar saham Indonesia.

Irvan merinci, fondasi utama penguatan IHSG bersandar pada dua pilar penting. Pertama, kinerja laporan keuangan perusahaan tercatat atau emiten yang cemerlang sepanjang kuartal III 2025. Kedua, proyeksi membaiknya kondisi perekonomian nasional yang diperkirakan akan menunjukkan performa kuat pada kuartal IV 2025, menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif.

Lebih lanjut, dinamika positif pasar modal juga akan didukung oleh antrean panjang perusahaan yang siap melantai melalui penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dalam daftar tersebut, terdapat sejumlah lighthouse company—perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar yang memiliki peran strategis sebagai penopang utama pasar—yang kehadirannya akan menyuntikkan likuiditas dan kepercayaan investor.

“Harapannya laporan keuangan baik, kondisi ekonomi baik. Tadi kan (IHSG) growth, naik terus. Transaksi bagus, retail bagus, listed company juga bagus sejauh ini perkembangannya,” terang Irvan, menyimpulkan optimisme menyeluruh terhadap prospek pertumbuhan dan stabilitas pasar saham Indonesia.

Optimisme ini tercermin dari kinerja IHSG pada Senin (3/11/2025) pukul 15.45 WIB, yang berhasil menguat signifikan sebesar 107,02 poin atau 1,31 persen, menutup perdagangan di level 8.270,89. Sejak awal tahun, rapor IHSG menunjukkan performa impresif dengan kenaikan 1.186,74 poin, merefleksikan pertumbuhan 16,76 persen (year to date) ke posisi 8.266,53. Angka-angka ini menjadi bukti nyata momentum positif yang tengah melanda pasar saham domestik.

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 13 perusahaan siap mengantre untuk melantai melalui IPO. Rinciannya menunjukkan keragaman ukuran aset: dua perusahaan tergolong kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar, enam perusahaan beraset menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan lima perusahaan beraset besar dengan nilai di atas Rp 250 miliar. Diversifikasi ini menunjukkan potensi pertumbuhan pasar yang inklusif.

Di antara deretan calon emiten tersebut, tiga di antaranya adalah lighthouse company yang diincar pasar. Perusahaan-perusahaan ini memenuhi kriteria ketat, yaitu memiliki kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun dan free float sebesar 15 persen, atau nilai kapitalisasi pasar free float melebihi Rp 700 miliar. Kehadiran emiten-emiten raksasa ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi valuasi dan likuiditas pasar saham.

Menyikapi gelombang IPO yang masif, I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, memproyeksikan bahwa sebagian besar perusahaan dalam antrean tersebut akan sukses melantai pada tahun 2025. Proyeksi ini diperkuat oleh fakta bahwa hanya dua perusahaan menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, sementara mayoritas sisanya telah siap dengan laporan keuangan semester I 2025. Hal ini menunjukkan kesiapan emiten untuk segera meramaikan dan memperkuat fundamental pasar modal Indonesia di masa mendatang.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai 9.000 pada akhir tahun 2025. Keyakinan ini didasarkan pada kinerja laporan keuangan emiten yang baik pada kuartal III 2025 dan proyeksi perbaikan ekonomi nasional pada kuartal IV 2025. Selain itu, antrean panjang perusahaan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) juga menjadi faktor pendorong.

Saat ini, BEI mencatat ada 13 perusahaan yang siap melakukan IPO, termasuk tiga lighthouse company dengan kapitalisasi pasar besar. Direktur Penilaian Perusahaan BEI memproyeksikan sebagian besar perusahaan ini akan berhasil melantai pada tahun 2025. Kinerja IHSG pada awal November 2025 menunjukkan penguatan signifikan, mengindikasikan momentum positif di pasar saham domestik.