
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (23/12/2025).
Tekanan terhadap rupiah terjadi seiring pelaku pasar menanti rilis sejumlah data ekonomi penting dari AS.
IHSG Terkoreksi 0,37% ke 8.614,2 Sesi I Selasa (23/12), Top Losers: UNVR, MAPI, KLBF
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 12.05 WIB, rupiah di pasar spot melemah ke level Rp 16.784 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pergerakan rupiah saat ini cenderung fluktuatif karena investor bersikap wait and see terhadap agenda ekonomi AS yang cukup padat pekan ini, meski berlangsung dalam periode perdagangan yang lebih pendek akibat libur Natal.
Menurut Ibrahim, pada Selasa (23/12), pasar akan mencermati sejumlah indikator ekonomi AS, antara lain rata-rata empat minggu perubahan ketenagakerjaan ADP, data pertumbuhan ekonomi kuartal III, pesanan barang tahan lama (durable goods) Oktober, serta data produksi industri Oktober dan November.
Superbank Berhasil Untung, Saham SUPA Justru Tergelincir
“Data-data tersebut akan menjadi acuan pasar untuk melihat kekuatan ekonomi AS ke depan, sekaligus menentukan arah kebijakan moneter The Federal Reserve,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Ibrahim memperkirakan, pada perdagangan hari ini rupiah bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp 16.770–Rp 16.810 per dolar AS.