
Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Mora Telematika Indonesia Tbk alias Moratelindo (MORA) telah mengumumkan rencana penggabungan usaha dengan PT Eka Mas Republik (EMR) atau MyRepublic Indonesia pada pekan lalu.
Moratelindo sebagai perusahaan publik menjadi perusahaan yang menerima penggabungan. Sementara MyRepublic Indonesia menjadi perusahaan yang menggabungkan diri.
Moratelindo merupakan perusahaan infrastruktur telekomunikasi dengan jaringan backbone yang luas. Sementara MyRepublic Indonesia memiliki jaringan fiber to the home (FTTH) dengan jumlah homepass yang besar dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Prospektus merger mengungkapkan, setidaknya terdapat empat tujuan dan manfaat rencana penggabungan usaha ini. Setidaknya terdapat dua manfaat utama adanya aksi korporasi ini.
Aksi merger akan mampu menghasilkan sinergi finansial melalui optimalisasi biaya jaringan, penghindaran belanja modal, pengurangan duplikasi infrastruktur, utilisasi aset kedua perusahaan.
Adapun manfaat kedua, penggabungan ini akan membentuk entitas yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi melalui kombinasi keunggulan strategis, operasional, teknis, dan finansial.
Aksi korporasi ini akan memberikan manfaat kepada konsumen/pengguna. Penggabungan ini mencakup jaringan dan kapasitas infrastruktur sehingga dapat menghadirkan layanan yang lebih stabil, lebih cepat, dengan cakupan yang lebih luas kepada pelanggan.
Selanjutnya manfaat strategis lainn adalah dampak ke perekonomian. Penggabungan ini akan menandai langkah penting dalam memajukan agenda digital Indonesia dalam percepatan dan pemerataan ekosistem digital di seluruh negeri.
Wakil Direktur Utama MORA, Genta Andhika Putra menilai, penggabungan ini akan membentuk kekuatan baru di industri telekomunikasi nasional.
Per September 2025, entitas hasil merger memiliki total homepass lebih dari 9,7 juta, jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 116.000 kilometer, jumlah pelanggan ritel di atas 1,8 juta, pelanggan enterprise lebih dari 17.000, serta kapasitas data center 3,3 MW.
BEI Buka Suspensi Saham Star Pacific (LPLI) dan Moratelindo (MORA) Hari Ini (16/10)
Dari sisi finansial per September 2025, MORA memiliki pendapatan Rp 3,7 triliun dan MyRepublic Rp 3 triliun. “Sehingga, PT Ekamas Mora Republik Tbk mempunyai pendapatan Rp 6,7 triliun,” kata Genta, pekan lalu.
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menilai, merger antara MORA dan MyRepublic berpotensi memperkuat skala usaha serta menciptakan sinergi di bisnis broadband, seiring dukungan dari grup Sinarmas yang besar.
Meski begitu, dalam jangka pendek, sentimen pasar masih berpotensi tertekan oleh risiko dilusi, kebutuhan belanja modal, serta tantangan proses integrasi. Sehingga pergerakan saham MORA diperkirakan tetap volatil.
Sukarno menyarankan wait and see saham MORA karena secara teknikal tengah masuk ke fase koreksi dan berpotensi membentuk pola double top.
Investor dapat trading sell dengan target area support Rp 8.900-Rp 10.000. Jika harga mampu bertahan di area ini dan mulai rebound, investor dapat mempertimbangkan trading buy.