
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) diperkirakan bakal meraih sentimen positif pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, seiring meningkatnya aktivitas belanja konsumen.
Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menilai periode menjelang Nataru umumnya mampu meningkatkan penjualan smartphone ERAA, terutama pada segmen menengah hingga premium. Hal ini ditopang oleh peluncuran model-model terbaru serta kebutuhan konsumen untuk melakukan pembaruan perangkat.
“Tetapi saat ini persaingan yang ketat menjadi faktor tantangan ERAA, sehingga top line bisa jadi tidak berdampak signifikan,” kata Aziz kepada Kontan, Senin (15/12/2025).
Dari sisi valuasi, Azis menilai saham ERAA saat ini berada pada level undervalue, tercermin dari rasio price to earnings (P/E) yang sudah berada di bawah rata-rata lima tahun.
Saham Blue Chip Tertekan, Pergerakan IHSG Ditopang Saham Lapis Dua
Secara teknikal, Azis menilai saham ERAA menarik untuk strategi perdagangan jangka pendek karena masih bergerak dalam fase sideways. Dus, Azis merekomendasikan trading buy dengan target harga di kisaran Rp 436–Rp 440, serta area support di level Rp 402–Rp 400 per saham.
Diberitakan sebelumnya, Head of Legal Counsel & Corporate Affairs Erajaya Group Amelia Allen mengatakan Erajaya Group memandang momentum akhir tahun tidak hanya semata sebagai puncak penjualan musiman tetapi sebagai fase strategi untuk memperkuat relevansi merek, kualitas pengalaman pelanggan serta efisiensi operasional di seluruh jaringan ritel perusahaan.
Amelia menerangkan setidaknya ada tiga strategi utama dalam menghadapi momentum Nataru 2025/2026. Pertama, penguatan kurasi produk serta kesiapan ketersediaan stok, khususnya pada kategori yang secara historis memiliki permintaan tinggi di akhir tahun, baik untuk kebutuhan personal maupun hadiah.
Pihaknya memastikan rantai pasok dan distribusi berjalan optimal agar produk dapat diakses dengan mudah di berbagai kanal dan wilayah.
Kedua, ERAA mengakselerasi pendekatan omnichannel secara lebih terintegrasi. Tidak hanya menghadirkan promo akhir tahun yang relevan, tetapi juga memastikan pengalaman berbelanja yang konsisten dan seamless antara kanal offline dan online, termasuk kemudahan akses, fleksibilitas transaksi, hingga dukungan layanan purna jual yang andal di tengah meningkatnya trafik pelanggan.
Ketiga, ERAA memberikan perhatian khusus pada kesiapan operasional dan kualitas interaksi di lapangan. Tim di jaringan ritel perusahaan dipersiapkan untuk tetap memberikan layanan yang responsif ,profesional dan berorientasi pada pelanggan, sehingga tingginya aktivitas selama periode Nataru justru menjadi momentum untuk memperkuat kepercayaan pelanggan.
Dibandingkan periode sebelumnya, pendekatan tahun ini lebih adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen yang semakin selektif dan berorientasi pada value.
“Fokus kami tidak hanya pada mendorong volume penjualan jangka pendek, tetapi juga memastikan bahwa momentum akhir tahun ini berkontribusi pada keberlanjutan kinerja dan loyalitas pelanggan dalam jangka menengah hingga panjang,” kata Amelia kepada Kontan, Senin (15/12/2025).
Sayangnya, Amelia tidak mengungkapkan secara spesifik nilai target penjualan selama periode Nataru. Yang jelas, pihaknya tetap memandang prospek bisnis hingga akhir tahun dengan optimisme.
“Keyakinan ini didukung oleh strategi ekspansi yang dijalankan secara berkelanjutan, penguatan portofolio jenama, serta kemampuan perusahaan dalam memahami dan merespons kebutuhan serta preferensi konsumen di berbagai kategori,” tutup Amelia.
Emiten Ramai Gelar Private Placement Akhir 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya