
Ussindonesia.co.id JAKARTA – Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) telah melonjak sebesar 211,86% year-to-date (YtD). Pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025), saham BUMI terpantau tidak berubah di level Rp368.
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan secara valuasi BUMI diperdagangkan di rasio price-to-earnings (PE) 212 kali dan price-to-book-value (PBV) 5,2 kali, yang mana tergolong overvalued.
“Meskipun tergolong overvalued, BUMI masih berpotensi mempertahankan uptrend jangka pendek, tetapi tanpa katalis earnings yang lebih kuat, risiko konsolidasi tetap tinggi,” ujar Sukarno kepada Bisnis, dikutip Senin (15/12/2025).
: IHSG Sesi I Hari Ini (15/12) ke Zona Hijau: Asing Borong BKSL-CDIA, Jual BUMI-GOTO
Sukarno melihat saham BUMI rentan mengalami koreksi usai harganya melejit signifikan. Di sisi lain, momentum uptrend jangka pendek masih positif lantaran sentimen pasar menguat oleh narasi diversifikasi ke aset emas dan tembaga melalui akuisisi perusahaan tambang emas dan tembaga asal Australia, Wolfram Limited (WFL).
Selain itu, persepsi pasar juga menguat karena BUMI berpotensi masuk ke indeks MSCI dalam edisi review Februari 2026.
: : Full Senyum Investor Raksasa Saham BUMI Awal Pekan Ketiga Desember 2025
Menilik pergerakan BUMI di bulan Desember, saham emiten Grup Bakrie ini mengalami penguatan dalam tujuh hari perdagangan, sedangkan sisanya dalam tiga hari perdagangan ditutup koreksi. Level BUMI saat ini di harga Rp368, mencerminkan pertumbuhan 67,27% dalam sebulan terakhir, atau 234,55% dalam tiga bulan terakhir.
“Strategi terbaik adalah ride the momentum dengan disiplin, sambil melakukan profit-taking bertahap untuk mengamankan reli yang sudah sangat ekspansif,” tandasnya.
: : Saham BUMI, BRPT hingga PGEO Melaju saat Indeks Bisnis-27 Dibuka di Zona Merah
Sementara itu, Head of Research KISI Sekuritas Muhammad Wafi menilai BUMI menjadi salah satu saham dalam jajaran top leaders 2025 yang bepeluang melanjutkan tren penguatan tahun depan.
Menurutnya, peluang tersebut didorong oleh euforia narasi akuisisi WFL, meskipun belum tercermin dalam kinerja fundamental. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, laba bersih BUMI kontraksi 76,1% year on year (YoY) menjadi US$29,4 juta.
“Pada 2026 tidak semua top leaders bisa sustain. Uptrend bertahan hanya untuk saham yang ada katalis nyata, seperti ekspansi atau pertumbuhan earnings-per-share (EPS),” ujar Wafi.
Bumi Resources Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.