
Ussindonesia.co.id JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh rekor tertinggi baru di 8.710,69 pada penutupan Senin (8/12/2025). Indeks komposit diramal bisa menyentuh level 9.000 di akhir tahun ini sejalan dengan beragam sentimen positif yang menyertai.
Pengamat Pasar Modal Reydi Octa mengatakan akumulasi investor asing bisa mendorong laju IHSG. Apalagi, dengan ekspektasi The Fed bakal memangkas suku bunga acuan di bulan Desember ini menjadi peluang bagi emerging market seperti Indonesia untuk menerima capital inflow.
“Jika terealisasi, inflow Desember akan lebih kuat hingga awal Januari 2026, selama tidak ada faktor eksternal yang tiba-tiba muncul seperti konflik geopolitik atau data ekonomi negatif yang ganggu sentimen,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/12/2025).
: IHSG Ditutup Cetak Rekor Lagi, Menguat ke Level 8.710,69
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat di pekan pertama Desember 2025 terdapat net buy asing sebesar Rp2,48 triliun, angka yang jauh lebih besar dibanding Rp992,41 miliar pada sepekan terakhir bulan November 2025.
Reydi menilai peluang IHSG menembus level psikologis baru di 9.000 tetap terbuka terutama jika inflow asing berlanjut hingga dua pekan terakhir Desember ini, dan ditambah dengan sentimen January Effect yang secara bersamaan menyertai laju pasar.
: : Potensi Akumulasi Asing di Pasar Saham Dorong Laju IHSG
“Pergerakan rentang 8.900-9.000 akhir tahun masih realistis, didukung oleh big caps yang menjadi tujuan utama dana asing,” tegasnya.
Menurutnya, ketika inflow asing menguat fokus investor asing akan tetap pada kriteria saham yang big caps likuid dengan fundamental kuat, free float besar, laba bersih bertumbuh. Dia mencontohkan, saham big caps perbankan, telekomunikasi dan konsumer ritel biasanya menjadi tujuan utama investor, terutama didukung momentum window dressing akhir tahun.
“Investor dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan mengikuti arus akumulasi asing, tidak perlu mengejar saham kecil yang volatilitasnya tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pihaknya sebelumnya memasang target IHSG akan berada di level 8.660 tahun ini. Namun, laju indeks komposit rupanya melampaui ekspektasi sekuritas.
“Kami melihat target sebelum ini berada di 8.660 yang akhirnya tercapai. Alhasil, kami melihat dengan tingkat probabilitas sebesar 74%, IHSG akan mencapai 8.940,” ucap Nico.