Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa pangan tetap menjadi fundamental ekonomi setiap bangsa, termasuk Indonesia. Hal ini seiring melambungnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh level 8.000.
Kepala Negara RI itu menyampaikan bahwa fundamental yang harus dipertebal setiap negara adalah pangan, energi, dan air. Meski begitu, Prabowo juga tak menyangka IHSG dapat menyentuh ke level 8.000. Dia menyebut ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
“Ternyata kita telah mencapai tingkat [IHSG] yang tertinggi, walaupun saya selalu ingatkan kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham, [karena] yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat, dan fundamental ekonomi setiap bangsa yang paling asasi adalah pangan dan energi dan air,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/10/2025).
: Singgung IHSG Tembus Level Tertinggi 8.000, Prabowo: Di Luar Dugaan!
Prabowo menekankan bahwa negara harus mampu dan menjamin dalam memproduksi dan mendistribusikan pangan ke masyarakat. Begitu pula dengan pendistribusian di sektor energi hingga air.
“Asal kita sadar ini, kita fokus ini, kita yakinkan kebijakan-kebijakan kita, menjamin, kita mampu memproduksi dan distribusi pangan dengan baik dengan efisien. Energi juga demikian, mampu mengelola air, kita kuat,” ujarnya.
Untuk itu, Prabowo menyatakan bahwa meski mata uang dan harga saham mengalami harga yang berfluktuasi. Namun, pemerintah harus tetap menjamin ketahanan pangan, energi, hingga air ke depan.
“Mata uang, harga saham bisa fluktuasi, tetapi yang paling pokok adalah kita harus jamin produksi pangan distribusi pangan dan energi, serta pengelolaan air yang baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengakui bahwa kadang kala Indonesia kesulitan dalam mengelola air yang berlimpah secara maksimal. Akhirnya, limpahan air itu justru berubah menjadi bencana, seperti banjir.
“Ini kadang-kadang kita karena kita diberi karunia Tuhan air yang berlimpah-limpah di sebagian besar Republik Indonesia, tapi ada sebagian yang mengalami kesulitan, tetapi kita masih kurang pandai dalam mengelola,” tuturnya.
Kendati demikian, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia harus tetap bersyukur dengan air yang melimpah. Sebab, di beberapa negara justru mengalami kesulitan air.
“Kadang-kadang air ini malah menjadi bencana banjir dan sebagainya, tapi kita bersyukur di banyak bagian dari dunia, ketersediaan air sangat sulit,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa ketahanan pangan suatu negara sangat bergantung pada ketersediaan air. Ini artinya, tanpa air yang cukup, maka produksi pangan akan terganggu.
“Tidak mungkin pangan kita aman kalau tidak ada air yang cukup. Jadi ini saya kira catatan pekerjaan rumah kita ke depan, kita harus dalami masalah air ini,” pungkasnya.