Proyeksi Ekonomi 2025: BI Optimis Pertumbuhan 4,7-5,5 Persen

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengemukakan optimisme terhadap prospek perekonomian Indonesia. Proyeksi terbaru BI menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan akan berada di rentang yang solid, yaitu antara 4,7 hingga 5,5 persen. Selain itu, kinerja ekonomi pada dua kuartal terakhir tahun tersebut juga diprediksi akan menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Pernyataan tersebut disampaikan Perry Warjiyo dalam konferensi pers setelah Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025). Ia menambahkan, angka proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut diposisikan sedikit di atas titik tengah kisaran yang ditetapkan, menandakan keyakinan akan momentum positif yang berlanjut.

Lebih lanjut mengenai capaian jangka pendek, Bank Indonesia juga memproyeksikan akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV 2025, yang diprediksi akan melampaui capaian periode yang sama di tahun sebelumnya. Potensi pertumbuhan yang kuat ini ditopang oleh beberapa faktor kunci. Kinerja ekspor Indonesia yang solid tetap menjadi motor utama, didukung oleh kebijakan proaktif untuk mendorong kredit dan pembiayaan. Tak kalah penting, implementasi sejumlah proyek prioritas pemerintah di sektor krusial seperti ketahanan pangan, energi, pertahanan, dan keamanan, ditambah dengan paket kebijakan ekonomi 2025, turut berperan sebagai katalisator penggerak ekonomi.

Dalam upaya mencapai target tersebut, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat bauran kebijakan. Langkah ini dijalankan melalui koordinasi yang erat dengan pemerintah dan KSSK, bertujuan untuk menjaga stabilitas perekonomian sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan program-program prioritas pemerintah, termasuk visi Asta Cita. Perry Warjiyo menggarisbawahi bahwa kebijakan moneter BI secara khusus diarahkan pada keseimbangan yang presisi: pro stability and growth, artinya berorientasi pada penjagaan stabilitas sembari mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Perry menjelaskan bahwa kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran yang diterapkan Bank Indonesia juga secara konsisten diarahkan untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Bauran kebijakan ini diperkuat oleh sejumlah inisiatif penting, meliputi kebijakan pendalaman pasar keuangan, pengembangan ekonomi keuangan inklusif dan hijau, serta penguatan melalui kebijakan internasional. Seluruh strategi ini bersinergi untuk menciptakan fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Ringkasan

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan optimisme terhadap perekonomian Indonesia, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 berada di rentang 4,7-5,5 persen. BI memprediksi akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV 2025 didukung oleh kinerja ekspor yang solid, kebijakan kredit dan pembiayaan, serta implementasi proyek prioritas pemerintah dan paket kebijakan ekonomi 2025.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Indonesia berkomitmen memperkuat bauran kebijakan melalui koordinasi dengan pemerintah dan KSSK. Kebijakan moneter BI diarahkan pada keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan, didukung oleh kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran. Selain itu, BI juga mendorong pendalaman pasar keuangan, ekonomi keuangan inklusif dan hijau, serta penguatan kebijakan internasional.