Saham Aktif: 7 Kunci Sukses Investasi yang Wajib Investor Ketahui!

Saham aktif atau active stock adalah istilah yang sudah sangat familiar di kalangan investor dan pialang. Bagi Anda yang baru menjejakkan kaki di dunia sekuritas atau pasar modal bursa efek, mengenal konsep saham aktif adalah langkah awal yang krusial. Secara umum, istilah ini merujuk pada jenis saham yang mengalami volume perdagangan tinggi dan menjadi pusat perhatian di bursa.

Saham aktif menjadi incaran banyak trader untuk diperdagangkan, dan tak sedikit pula investor yang menjadikannya pilihan utama untuk aktivitas jual beli. Untuk menyelami lebih dalam mengenai definisi saham aktif dan segala aspek penting yang menyertainya, mari kita telaah penjelasannya secara rinci berikut ini.

1. Pengertian Saham Aktif

Pada dasarnya, saham adalah surat berharga yang menandakan kepemilikan investor atas sebagian aset sebuah perusahaan. Dalam beragam jenis saham yang ada, saham aktif menonjol sebagai kategori saham yang sangat sering diperjualbelikan atau diperdagangkan, terutama oleh para trader yang mencari peluang di pasar modal. Dengan volume transaksi yang tinggi, jenis saham ini akan selalu terlihat dinamis dalam lalu lintas perdagangan di pasar sekuritas, mencerminkan likuiditas dan ketertarikan pasar yang kuat.

2. Fungsi Saham Aktif

Tingginya aktivitas jual beli dan perdagangan saham aktif di pasar modal tentu tidak lepas dari fungsi vitalnya yang menguntungkan, baik bagi investor maupun perusahaan penerbit aset. Bagi perusahaan, keberadaan saham aktif dapat menjadi jaminan akses pendanaan jangka panjang. Melalui penerbitan saham yang likuid dan diminati, perusahaan mampu menggalang modal esensial yang menopang eksistensinya dalam jangka waktu yang panjang, mendukung pertumbuhan dan inovasi.

3. Bersifat Fleksibel

Salah satu alasan utama mengapa banyak investor lebih memilih saham aktif adalah karakteristiknya yang sangat fleksibel. Tingkat fleksibilitas yang tinggi ini memungkinkan investor untuk bergerak tanpa batasan dalam merespons dinamika pasar. Investor tidak terikat secara kaku pada pergerakan indeks tertentu, sehingga mereka memiliki kebebasan lebih untuk menyesuaikan strategi dan memanfaatkan peluang yang muncul. Fleksibilitas ini mengurangi kekhawatiran dan memberikan ruang manuver yang lebih luas bagi para pelaku pasar.

4. Hak Suara dan Perlindungan bagi Investor

Kepemilikan saham aktif juga memberikan keuntungan signifikan berupa hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan. Investor yang memegang saham ini berhak menggunakan suaranya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), sehingga memiliki peran dalam menentukan arah kebijakan perusahaan. Selain itu, investasi pada saham aktif juga membuka peluang untuk menerapkan strategi hedging, yaitu upaya perlindungan untuk membatasi risiko kerugian investasi, terutama dari fluktuasi nilai tukar atau pergerakan pasar yang tidak terduga. Dengan strategi proteksi yang tepat, investor dapat mengelola transaksi dengan risiko yang lebih rendah, bahkan memiliki opsi untuk keluar dari sektor saham dengan risiko tinggi.

5. Tingkat Pembelian Lebih Tinggi

Investasi pada saham aktif seringkali dianggap lebih mudah diimplementasikan karena dapat diterapkan dengan beragam strategi yang terasa lebih adaptif bagi investor maupun trader. Oleh karena itu, volume pembelian saham jenis ini cenderung tinggi, menjadikannya sangat populer dan banyak dilirik di pasar modal. Tingkat pembelian yang meningkat ini didorong oleh fokus pada tujuan untuk “mengalahkan pasar” dan meraih pengembalian investasi yang optimal. Potensi keuntungan yang tinggi menjadi daya tarik utama bagi para pelaku pasar.

6. Manajemen Pajak dan Biaya Operasional Tinggi

Di balik segala keunggulannya, saham aktif juga memiliki konsekuensi terkait manajemen pajak yang cukup kompleks. Tingginya frekuensi transaksi memerlukan strategi yang jitu untuk memilih dan memutuskan investasi mana yang akan dijual guna mencapai keseimbangan pajak yang optimal. Selain itu, dari segi pembiayaan, saham aktif membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi. Ini mencakup biaya yang timbul dari aktivitas pembelian dan penjualan saham yang sering, ditambah lagi dengan biaya tambahan untuk melakukan analisis mendalam terhadap pergerakan pasar saham. Oleh karena itu, jenis saham ini memerlukan komitmen finansial yang lebih besar untuk pengelolaan yang efektif.

7. Investor Aktif dan Pasif

Dalam dunia saham dan bursa efek, dikenal dua kategori investor utama: investor aktif dan investor pasif. Penting bagi Anda untuk mengidentifikasi kategori mana yang paling sesuai dengan profil Anda. Jika Anda memilih menjadi investor aktif, Anda dituntut untuk lebih cekatan dalam membaca dan merespons kinerja investasi serta dinamika pasar. Sebaliknya, investor pasif cenderung tidak perlu sering bereaksi terhadap fluktuasi harian. Pilihan strategi ini akan sangat memengaruhi pendekatan Anda terhadap saham aktif.

Saham aktif memang menawarkan sejumlah kelebihan yang membuatnya tampak lebih menguntungkan bagi sebagian investor. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan berharga bagi Anda yang berencana berkecimpung dalam dunia saham.

3 Tips Investasi Saham buat Pemula, Persiapkan Masa Depanmu! 6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Pelajari yuk! Pembiayaan Saham Biasa: Pengertian, Keunggulan dan Kelemahannya