Andry Hakim dikenal sebagai investor muda yang aktif membagikan strategi investasi, terutama terkait saham berpotensi tinggi. Dalam berbagai kesempatan, termasuk podcast bersama Ajaib Sekuritas pada Oktober 2025, ia menceritakan pengalaman meraih cuan dari saham backdoor listing dan saham perusahaan konglomerasi. Salah satu saham milik Andry Hakim yang paling disorot saat ini adalah CBRE, tempat ia memiliki porsi kepemilikan mencapai lima persen.
Sebagai investor ritel yang populer, langkah-langkah investasinya sering menjadi perhatian publik. Andry juga dikenal transparan membahas prosesnya memilah emiten, termasuk risiko yang perlu diwaspadai investor pemula. Berikut ini ulasan profil singkat Andry Hakim serta dua emiten yang pernah dan masih masuk ke portofolionya.
1. Profil Andry Hakim sebagai investor muda yang dikenal publik
Andry Hakim mulai dikenal luas berkat konsistensinya membagikan edukasi investasi kepada investor ritel. Ia sering diundang ke berbagai diskusi, webinar, hingga podcast untuk membahas pengalamannya dalam dunia saham. Dalam berbagai kesempatan, Andry selalu menekankan bahwa kesuksesan investasinya bukan terjadi dalam semalam, melainkan hasil dari proses panjang mencoba, belajar, dan mengevaluasi kesalahan. Pendekatannya yang realistis membuatnya mudah diterima oleh investor pemula maupun berpengalaman.
Dalam podcast Ajaib Sekuritas pada 19 Oktober 2025, Andry mengungkapkan bahwa sebagian besar cuannya selama 2025 berasal dari saham backdoor listing. Ia menjelaskan bahwa saham jenis ini memang berpotensi memberikan kenaikan signifikan, tetapi juga memiliki risiko tinggi jika investor tidak memahami arah bisnis perusahaan. Melalui jurnal investasinya, ia membagikan berbagai contoh keputusan yang pernah diambil, termasuk mana yang menurutnya berhasil dan mana yang seharusnya ia hindari. Sikap ini menunjukkan komitmennya terhadap transparansi informasi.
Popularitas Andry membuat setiap langkah investasinya sering diamati oleh publik. Namun, ia selalu mengingatkan bahwa portofolionya bukan rekomendasi langsung bagi investor lain. Menurutnya, tujuan dan profil risiko setiap orang berbeda, sehingga keputusan investasi harus dipertimbangkan secara mandiri. Baginya, edukasi dan pemahaman lebih penting daripada sekadar mengikuti tren pasar. Pesan inilah yang membuatnya semakin dihormati di komunitas investor muda.
2. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) jadi saham milik Andry Hakim yang paling dikenal
CBRE merupakan emiten yang bergerak di bidang perkapalan dengan bisnis utama penyewaan kapal tunda, tongkang, hingga mother vessel. Perusahaan ini beroperasi di berbagai wilayah perairan Indonesia dan telah mengerjakan proyek untuk sejumlah klien besar, seperti PT PLN, PT Bukit Asam Tbk, dan Harita Nickel. Pada 2025, CBRE memperkuat armadanya melalui akuisisi kapal besar dari Hilong Shipping Holding yang dapat digunakan untuk pekerjaan lepas pantai berskala berat. Langkah ini menunjukkan kesiapan perseroan dalam memperluas jangkauan operasionalnya.
Andry Hakim tercatat sebagai pemegang lima persen saham CBRE dengan kepemilikan awal 109 juta lembar saham. Pada 1 Desember 2025, ia melakukan pembelian tambahan sebanyak 96.700 saham di harga Rp1.020 per saham. Transaksi ini membuat total kepemilikannya meningkat menjadi 227 juta saham atau setara 5,002 persen. Informasi tersebut dikonfirmasi melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, di mana transaksi itu dikategorikan sebagai investasi langsung, bukan transaksi repurchase agreement.
Performa saham CBRE menunjukkan pertumbuhan yang sangat agresif sepanjang 2025. Pada semester pertama, saham ini masih berada di kisaran Rp20–Rp60 per saham sebelum melesat lebih dari 5.000 persen dalam enam bulan. Pada perdagangan 3 Desember 2025, saham CBRE ditutup di harga Rp1.030 per lembar, memperlihatkan volatilitas yang cukup tinggi. Berdasarkan harga tersebut, nilai portofolio Andry di CBRE diperkirakan mencapai Rp233,81 miliar. Kondisi ini memperlihatkan pentingnya momentum dalam dunia investasi saham.
3. PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) pernah memberi keuntungan besar bagi Andry
PACK merupakan salah satu saham yang pernah dimiliki Andry Hakim dan disebutnya sebagai salah satu penyumbang keuntungan besar sepanjang 2025. Emiten ini awalnya bergerak di bisnis perdagangan eceran kemasan plastik sebelum berubah menjadi perusahaan holding yang berfokus pada pertambangan mineral, khususnya nikel. Transformasi bisnis tersebut membuat banyak investor mulai melirik prospeknya. Hal ini juga turut menarik perhatian Andry yang saat itu melihat peluang pertumbuhan dari sektor nikel.
Pergerakan harga saham PACK menunjukkan tren kenaikan signifikan dalam satu tahun terakhir. Pada Oktober 2024, harga sahamnya masih berada di bawah Rp100 per lembar, tetapi pada 17 Oktober 2025 harganya sudah mencapai Rp2.390 per saham. Pertumbuhan year on year mencapai lebih dari 5.300 persen, menjadikannya salah satu saham yang paling agresif di pasar. Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengapa saham ini pernah menjadi bagian dari portofolio Andry. Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa volatilitas tinggi harus diwaspadai.
Saat ini, kepemilikan mayoritas PACK berada di tangan PT Eco Energi Perkasa dengan porsi sekitar 47,16 persen dari total saham. Struktur kepemilikan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pengendali yang kuat dalam menentukan arah bisnisnya. Meski PACK pernah menjadi salah satu sumber keuntungan bagi Andry, ia tetap menekankan perlunya kehati-hatian dalam membeli saham backdoor listing. Menurutnya, tidak semua saham yang sempat naik signifikan memiliki potensi jangka panjang yang sama. Ini menunjukkan bahwa disiplin analisis tetap menjadi prioritas dalam investasinya.
Perjalanan investasi Andry Hakim menunjukkan bahwa kombinasi antara riset, keberanian mengambil peluang, dan manajemen risiko dapat menghasilkan hasil yang optimal. Baik CBRE maupun PACK menjadi contoh bagaimana sebuah saham dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Namun, volatilitas yang tinggi juga menuntut investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Bagi Andry sendiri, pemahaman menyeluruh terhadap konteks bisnis setiap emiten menjadi fondasi penting sebelum ia menetapkan strategi investasinya.
Intip Portofolio Saham Franky Widjaja di Bursa Efek Siapa Pemilik Saham AMMN? Ini Struktur Pemegang Sahamnya Siapa Pemilik Saham PADI? Profil dan Perjalanan Bisnisnya