Simulasi Ketentuan Baru Free Float MSCI, Hanya Saham DSSA yang ‘Tahan Badai’

Ussindonesia.co.id  JAKARTA — Morgan Stanley Capital International (MSCI) berencana mengubah metodologi perhitungan free float untuk saham-saham Indonesia. Saham seperti BBCA dan AMMN menjadi saham yang berpotensi paling terdampak negatif dari perubahan ini sementara saham DSSA akan berdampak positif.

Mengacu ke bahan presentasinya, MSCI membuat simulasi dua skenario perhitungan baru yaitu proposed methodology dengan memperhitungkan script shares atau saham yang tidak dilaporkan ke KSEI, corporate holdings lokal dan asing, serta others lokal dan asing, sebagai non-free float.

Sementara itu, untuk skenario kedua yaitu alternate methodology hanya menganggap script shares dan corporates sebagai non-free float

Dalam skenario pertama atau proposed methodology, banyak saham besar mengalami penurunan Free Float Inclusion Factor (FIF), seperti BBCA dari 0,45 menjadi 0,325, AMMN dari 0,2 menjadi 0,075, dan GOTO dari 0,75 menjadi 0,45. 

: IHSG Dibayangi Sentimen Free Float MSCI, Saham AMMN, ASII, BBRI Melemah

Dengan simulasi tersebut, porsi saham publik yang diakui MSCI akan menjadi lebih kecil, dan kapitalisasi pasar yang diakui MSCI juga turun. Apabila aturan ini diterapkan, maka 13% dari bobot indeks akan berubah. 

Sementara itu, jika menggunakan skenario kedua, maka penurunan FIF akan lebih kecil dibandingkan dengan tabel pertama. Saham BBCA misalnya dari 0,45 menjadi 0,40, AMMN dari 0,2 menjadi 0,11, dan ASII dari 0,5 menjadi 0,425. Hanya 5% dari bobot indeks akan berubah.

Adapun saham DSSA terkena dampak positif, baik dari skenario proposed methodology maupun alternate methodology.

Sebagai informasi, FIF mencerminkan porsi kapitalisasi pasar suatu saham yang dianggap dapat dimiliki investor publik, khususnya asing. Semakin kecil nilai FIF, maka semakin kecil pula kapitalisasi saham yang diperhitungkan MSCI dalam indeksnya. 

Dengan demikian, penurunan FIF berarti bobot saham tersebut di dalam indeks MSCI juga akan menurun, meskipun nilai pasar saham di bursa sebenarnya tidak berubah.

Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan saham yang terpengaruh cukup besar dari pengumuman MSCI tersebut adalah saham yang bobotnya cukup besar seperti BBCA, dan saham dengan free float kecil seperti AMMN. 

Di sisi lain, Martha melihat penerapan metodologi baru ini dapat memperkecil peluang saham-saham konglomerat dengan free float kecil masuk ke dalam MSCI.

“Saham-saham konglomerasi ini cukup banyak beneficial owner-nya, [metodologi baru] ini semakin membuka transparansi,” ujar Martha, Selasa (28/10/2025). 

Martha melanjutkan dengan pengumuman MSCI tersebut, pelaku pasar merespons negatif dan melakukan aksi panic selling terhadap sejumlah saham konglomerasi, selain karena saham-saham tersebut telah naik cukup tinggi.

Sebelumnya, Economist KISI Asset Management Arfian Prasetya Aji menjelaskan rencana MSCI mengubah metode pembobotan tersebut berpotensi menurunkan bobot saham-saham Indonesia dalam indeks mereka. 

“Dampak terberat dapat menimpa saham-saham dengan kepemilikan yang sangat terkonsentrasi pada korporasi atau kelompok tertentu, karena free float mereka dapat dinilai lebih rendah di bawah sistem pembobotan baru tersebut,” ujar Arfian, Senin (27/10/2025). 

Dia melanjutkan kekhawatiran utama di pasar adalah bahwa penyesuaian bobot ini dapat memicu capital outflow dari BEI.

Arfian melanjutkan MSCI akan menggunakan data kepemilikan saham yang lebih rinci dari KSEI sebagai referensi tambahan, selain laporan perusahaan. 

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan estimasi yang lebih akurat tentang porsi saham publik yang benar-benar aktif diperdagangkan, dengan mengeliminasi kepemilikan yang terafiliasi, korporasi, atau lainnya yang dianggap sebagai non-free float.

Dian Swastatika Sentosa Tbk – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.