Reaksi Bos Jalan Tol Jusuf Hamka (CMNP) Saat IHSG Hari Ini Tertekan ke Zona Merah

Ussindonesia.co.id JAKARTA – Bos jalan tol pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) Jusuf Hamka tetap optimitis melihat situasi pasar saham saat ini di tengah gejolak sosial politik dalam negeri. 

Buntut eskalasi demo yang semakin panas dalam sepekan terakhir, membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (1/9/2025) dibuka merosot lebih dari 3%, meskipun menuju penutupan sesi I trennya mulai membaik ke sekitar 7.756,732 atau melemah -0,94% pada pukul 11.44 WIB.

“Tetap optimis, itu kan cuma riak-riak kecil dalam suatu bangsa yang besar itu biasa, alam demokrasi,” kata pria yang akrab disapa Babah Alun tersebut saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

: Harga Emas Hari Ini Senin, 1 September di Pasar Spot Saat Ketidakpastian Tinggi

Seperti diketahui, demonstrasi yang terjadi dalam sepekan terakhir diwarnai dengan aksi penjarahan sejumlah rumah pejabat hingga perusakan fasilitas umum oleh oknum. Hal ini kemudian direspons oleh Presiden Prabowo yang mengatakan semua aspirasi masyarakat akan didengar. Untuk menjaga stabilitas dalam negeri, pemerintah juga mengerahkan aparat penegak hukum dari kepolisian dan TNI.

Langkah yang diambil pemerintah tersebut menurutnya akan meredam gejolak pasar. Jusuf Hamka percaya pelemahan pasar saham yang terjadi hanya akan dirasakan dalam jangka pendek.

: : Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS Hari Ini Senin, 1 September Dibuka Menguat

“Insyaallah akan segera selesai semua. Selama TNI sudah keluar, insyaallah aman semua. Percayakan kepada negara ini Pak Prabowo amanah, insyaallah semuanya pasti baik,” tegas Baba Alun.

Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. – TradingView

Dihubungi terpisah, Head Riset Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata juga menilai dampak demonstrasi hanya menyebabkan efek dalam jangka pendek karena investor asing sangat sensitif pada isu keamanan.

: : IHSG Hari Ini Senin, 1 September: Menko Airlangga Ungkap Fakta Kondisi Keuangan RI Saat Indeks Anjlok

“Jika social unrest mereda, pasar bisa cepat pulih. Namun, bila eskalasi terus berlarut, dampaknya bisa meluas ke jangka menengah karena confidence investor dan konsumen akan tergerus,” kata Liza kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).

Menurutnya, penutupan perdagangan terakhir menjadi bukti bahwa level psikologis IHSG di 8.000 masih cukup rapuh. Saat ini, pasar menunggu sinyal empati dan respons konkret dari pemerintah serta DPR terhadap aspirasi masyarakat. 

“Langkah komunikasi yang menenangkan, ditambah kebijakan yang pro-stabilitas bisa mengurangi ketidakpastian. Ini penting agar asing tidak buru-buru keluar dan investor domestik tetap percaya diri,” pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.