Ussindonesia.co.id JAKARTA — Saham-saham yang tergabung dalam indeks sektoral transportasi dan logistik IDXTRANS mencatatkan kinerja paling tertekan bersama sektor teknologi pada perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025) di tengah kekhawatiran eskalasi demonstrasi yang memanas.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXTRANS mencatatkan pelemahan 2,83% ke level 1.551,49 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025) pukul 09.45 WIB. IDXTRANS juga melemah 2,8% dalam sepekan perdagangan terakhir. Selanjutnya, pada pukul 10.15 WIB, sektor ini perlahan membalik dengan kondisi kedua terlemah di bawah IDXTECHNO.
Tercatat pada waktu ini, IDXTrans melemah 2,58%, sedangkan IDXTECHNO longsor 2,69%.
: Harga Emas Antam Hari Ini Senin, 1 September Turun jadi Rp1,03 Juta per Gram
Sejumlah saham di IDXTRANS pun berkinerja lesu pada perdagangan hari ini. Saham Samudera Indonesia Tbk (SMDR) misalnya melorot 4,69% ke level Rp328 per lembar. Saham PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) melemah 2,3%.
Lalu, harga saham PT Blue Bird Tbk. (BIRD) melemah 2,5% ke level Rp1.755 per lembar. Harga saham emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) melemah 5,11% ke level Rp835 per lembar.
: : Harga Emas Hari Ini Senin, 1 September di Pasar Spot Saat Ketidakpastian Tinggi
Selain itu, harga saham PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) turun 3,74% ke level Rp515 per lembar.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun turun dalam 3,31% menjadi 7.571 pada pukul 09.02 WIB. Pada awal perdagangan, hanya 19 saham yang mengalami kenaikan, 25 saham stagnan, dan 630 saham lainnya turun. Kapitalisasi pasar di BEI tercatat Rp13.839,38 triliun.
: : Diadukan Krakatau Posco, KADI Selidiki Baja China Perkara Dumping
Sementara pada perdagangan sebelumnya, Jumat (29/8/2025), IHSG ditutup melorot 1,53% ke level 7.830,49. Meskipun, IHSG masih di zona hijau, menguat 10,63% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Pasar saham Indonesia juga mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp1,12 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu. Dengan begitu, net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp50,94 triliun ytd.
Adapun, jebloknya pasar saham Indonesia terjadi di tengah eskalasi demonstrasi. Aksi demonstrasi buruh dan masyarakat luas di Jakarta pada pekan lalu (28/8/2025) berlangsung hingga malam hari. Timbul korban jiwa seorang pengemudi ojek online (ojol) karena dilindas oleh polisi dengan mobil rantis.
Kejadian itu memicu amarah publik dan kalangan sesama pengemudi ojol. Hingga akhir pekan lalu, Jumat (29/8/2025) dini hari ratusan massa mendatangi markas Mako Brimob (Brigade Mobil) di Kwitang, Jakarta.
Unjuk rasa meluas hingga menimbulkan terjadinya penjarahan rumah sejumlah anggota DPR RI hingga rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa mengatakan pasar saham Indonesia pada hari ini rawan jeblok akibat gejolak politik yang terjadi sejak pekan lalu.
“Sejarah membuktikan pasar sangat sensitif terhadap isu sosial dan politik,” kata Reydi kepada Bisnis pada Minggu (31/8/2025).