Sudah Sentuh Level Support, Analis Sebut Saham BCA Berpotensi Koreksi Lagi

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Tekanan pada harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berpotensi belum usai. Pasalnya, peluang untuk saham bank swasta terbesar di Indonesia turun hingga di bawah Rp 8.000 per saham cukup terbuka.

Seperti diketahui, saham BCA di akhir pekan lalu Jumat (29/8), ditutup koreksi hingga 3% menjadi Rp 8.075 per saham. Penurunan tersebut pada akhirnya membuat BBCA tercatat mengalami koreksi hingga 4,44% selama sepekan lalu.

Melihat hal tersebut, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus bilang bahwa harga tersebut telah mencapai level support atau batas harga bawah BBCA untuk saat ini. Artinya, jika di awal pekan besok BBCA bakal mengalami koreksi di bawah itu, ada potensi BBCA bisa terkoreksi hingga di bawah Rp 8.000.

Saham BCA Catat Pembelian Asing Tertinggi, Fundamental Jadi Bahan Bakar untuk Rebound

“Masih bisa mengalami koreksi, tapi sudah amat sangat terbatas,” ujar Nico, Minggu (31/8).

Dalam hal ini, Nico menjelaskan jika koreksi berlanjut, maka harga batas bawah baru untuk BBCA adalah di level Rp 7.625 per saham. Harga tersebut pernah terjadi untuk BBCA pada 24 Maret 2025 yang lalu.

Menariknya, ia pun mengungkapkan bahwa koreksi tersebut juga bisa berlanjut hingga harga terendah sepanjang 2025 yang mencapai Rp 7.275 per saham. BBCA di harga tersebut terjadi pada 8 April 2025.

“Kalau sampai dia turun lagi, mungkin level berikutnya akan ada di 7000, titik terendah pada tanggal 13 Juli 2022. Jika sampai Rp 7.275 saja bisa tutup mata untuk beli,” tambah Nico.

Nico pun beralasan bahwa peluang tersebut akan sangat tergantung bagaimana isu ambil alih BCA oleh pemerintah dipandang oleh pelaku pasar. Pasalnya, jika mengacu pada fundamental, sejatinya BBCA masih cukup menarik dibandingkan big banks lainnya.

“Kami  perhatikan isu akuisisi tersebut tentu saja memberikan goncangan kepada BBCA, meskipun sebetulnya hal ini cukup kecil kemungkinannya,” jelas Nico.

  BBCA Chart by TradingView  

Nah, Nico pun sejatinya berpandangan sejauh ini BBCA akan baik baik saja. Di mana, secara prospek dan potensi valuasi di masa yang akan datang, iamelihat BBCA masih sangat menarik untuk dilakukan akumulasi beli. 

Dengan catatan, kinerja keuangan dari BCA masih tetap positif, meskipun badai dan angin menghadang.

“Semua akan kembali kepada pelaku pasar dan investor dalam memutuskan beli dan jualnya,” tandasnya.