Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Emiten tambang anggota MIND ID, yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) meraup penjualan Rp49,54 triliun dari segmen emas atau logam mulia Antam sepanjang semester I/2025.
Nilai penjualan emas Antam itu melonjak 163% dari realisasi penjualan emas semester I/2024 yang tercatat sebesar Rp18,83 triliun.
Direktur Utama Antam Achmad Ardianto memaparkan bahwa segmen emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM yang setara dengan 84% terhadap total penjualan perseroan yang mencapai Rp59,02 triliun pada paruh pertama 2025.
“Pertumbuhan penjualan emas pada semester I/2025 didorong oleh kondisi geoekonomi dan geopolitik global, serta strategi bisnis yang efektif,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (1/9/2025).
Lebih lanjut, Antam mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan mencetak rekor penjualan emas triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal II/2025.
: Laba Antam (ANTM) Tumbuh 202% Semester I/2025, Penjualan Rp59 Triliun
Sepanjang semester I/2025, volume penjualan emas Antam mencapai 29.305 kg atau 942.178 troy ounces. Jumlah tersebut meningkat 84% dari realisasi penjualan 15.969 kg atau 513.415 troy ounces pada 6 bulan pertama 2024.
Sementara itu, ANTM mencatat produksi emas dari tambang perusahaan sebanyak 438 kg (14.082 troy ounces) turun tipis dari 440 kg (14.146 troy ounces) pada semester I/2024.
Sebagai respons terhadap tingginya permintaan emas di pasar domestik, lanjutnya, ANTM secara konsisten mengoptimalkan strategi pemasaran yang berfokus pada kualitas produk, keamanan, dan kemudahan akses bagi pelanggan.
Di sisi profitabilitas, ANTM mencatat lonjakan laba bersih periode berjalan sebesar 204% year-on-year (YoY) menjadi Rp5,14 triliun pada semester I/2025 dari Rp1,51 triliun pada semester I/2024. Selaras dengan itu, EBITDA Antam tercatat sebesar Rp7,11 triliun atau lebih tinggi 194% YoY dari Rp2,42 triliun.
Dari sisi industri, Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan ANTM memandang prospek sektor pertambangan masih menjanjikan, terutama dengan tren hilirisasi yang semakin menguat. Kendati volatilitas harga komoditas tetap menjadi perhatian, perusahaan tetap optimis bahwa permintaan terhadap mineral strategis akan meningkat, didorong oleh perkembangan industri dan transisi energi global.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, lanjutnya, perseroan tengah mempercepat penyelesaian proyek-proyek hilirisasi di berbagai komoditas untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis.
: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Senin (1/9) Stagnan di Rp2.060.000
Selain itu, inovasi dan efisiensi operasional terus dilakukan, termasuk pengelolaan biaya secara disiplin atau cash cost management demi menjaga efisiensi produksi.
Tak hanya itu, perseroan juga membuka peluang untuk ekspansi strategis, termasuk potensi akuisisi tambang. Namun, langkah tersebut akan diambil secara selektif dan tetap mengikuti arah bisnis serta regulasi yang berlaku.
“Seluruh aksi korporasi dan perkembangan strategis ke depan akan disampaikan secara transparan melalui keterbukaan informasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia,” terangnya.
Di lantai bursa, saham ANTM masuk ke dalam indeks-indeks bergengsi a.l. LQ45, IDX80, dan IDX30. Syarif menilai hal itu mencerminkan kepercayaan pasar yang terus menguat terhadap fundamental serta prospek kinerja perusahaan ke depan.
Aneka Tambang Tbk. – TradingView
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 21 analis yang mengulas saham ANTM memberikan rekomendasi beli dan 7 analis menyarankan hold. Target harga saham ANTM berdasarkan konsensus analis ada di kisaran Rp3.455 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Terbaru, analis Macquarie Dony Setiady memberikan peringkat outperform terhadap saham ANTM dengan target harga Rp3.700 per saham.
Sementara itu, rekomendasi beli disematkan oleh analis Bahana Sekuritas Jeremy Mikael dengan target harga Rp3.700, analis Verdhana Sekuritas Michael Wildon Ng dengan target harga Rp3.200, dan analis BNI Sekuritas Indrawan Sitorus dengan target harga Rp3.300 per saham untuk ANTM.
Dalam risetnya, Jeremy memaparkan target harga ANTM dikerek dari Rp3.000 per saham. Menurutnya, saham ANTM berpotensi terdorong oleh kuatnya kinerja pada kuartal II/2025.
Di sisi lain, risiko yang membayangi prospek Antam a.l. volume penjualan yang lebih rendah dari estimasi, harga emas yang bergerak turun, dan margin segmen emas yang menyusut.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.