Anggaran MBG Tembus Rp 300 T, Kepala BGN akan Pakai Kecepatan Penuh Tahun Depan

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan anggaran program Makan Bergizi Gratis atau MBG melonjak tajam tahun depan karena jumlah penerima manfaat naik tajam menjadi 82,9 juta orang pada awal 2026. Adapun alokasi anggaran program MBG pada tahun depan naik hampir lima kali lipat dari anggaran efektif tahun ini senilai RP 71 triliun menjadi Rp 335 triliun.

Dadan menyampaikan anggaran MBG pada tahun ini telah disetujui untuk naik menjadi Rp 171 triliun. Namun total dana negara yang terserap pada tahun ini hanya akan mencapai Rp 121 triliun lantaran jumlah penerima manfaat yang rendah awal tahun ini.

“Awalnya penerima manfaat program MBG tahun ini hanya 300.000 orang. Awal tahun depan kami akan full speed dengan jumlah penerima manfaat 82,9 juta orang,” kata Dadan di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (15/8).

Dadan menekankan lonjakan anggaran tersebut murni karena program MBG mulai berjalan penuh tahun depan. Menurutnya, pemerintah tidak akan menambah frekuensi MBG dari saat ini satu kali sehari.

Sebelumnya, Dadan berencana mempercepat verifikasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi hingga akhir bulan ini. Langkah tersebut dilakukan agar dapat mencapai target pengoperasian 8.000 SPPG makan bergizi gratis pada bulan ini.

Dadan mencatat telah ada 5.103 SPPG yang beroperasi sampai hari ini. Menurutnya, percepatan verifikasi membuat penambahan dapur SPPG mencapai 300 unit per hari.

“Jadi, beberapa hari ini mudah-mudahan akan tercapai target pengoperasian 8.000 SPPG pada bulan ini,” kata Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8).

Jumlah SPPG yang beroperasi pada awal Juli 2025 masih kurang dari 2.00o unit. Menurut Dadan, percepatan verifikasi selama dua pekan terakhir berhasil membuat jumlah SPPG beroperasi menembus 5.000 unit.

Dadan juga menargetkan pemangkasan waktu distribusi makanan dari SPPG ke sekolah. Menurutnya, waktu distribusi Makan Bergizi Gratis dari SPPG ke sekolah saat ini sekitar 4 jam.

BGN mencatat jumlah SPPG yang melalui proses verifikasi mencapai 17.000 unit sejauh ini. Walau demikian, Dadan mengakui tidak semua 17.000 calon mitra SPPG tersebut telah membangun dapur.

Dadan sekaligus membantah adanya SPPG fiktif di lapangan lantaran seluruh mitra telah didampingi oleh 14.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia atau SPPI yang telah lolos pendidikan dasar. Walau demikian, Dadan mengakui tidak semua calon mitra SPPG telah memiliki dapur saat ini.

“Bukan dapur SPPG fiktif, tapi ada calon mitra SPPG yang sudah memesan tempat dan belum ada pembangunan dapur,” ujarnya.