Rupiah Diproyeksikan Melemah Imbas Pergantian Menkeu, Intip Proyeksinya Selasa (9/9)

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi melemah pada Selasa (9/9/2025). Hal ini setelah adanya perombakan kabinet yang salah satunya mengganti pos menteri keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa. 

Pada akhir perdagangan kemarin Senin (8/9/2025), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,75% dibanding hari penutupan perdagangan sebelumnya ke Rp 16.310 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,54% secara harian ke Rp 16.348 per dolar AS. 

Purbaya jadi Menkeu, Begini Nasib Rupiah dan Cadangan Devisa ke Depan

Meskipun rupiah kompak ditutup menguat berkat sentimen pelemahan dolar AS, Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan ada sentimen domestik baru yang telah memicu kekhawatiran pasar, yakni penggantian Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. 

“Proyeksi rupiah untuk besok adalah cenderung melemah, dengan potensi pergerakan yang lebih fluktuatif,” ujar Sutopo kepada Kontan, Senin (8/9/2025).   

Selain sentimen domestik terkait penggantian Sri Mulyani dari menteri keuangan, Sutopo mengatakan sentimen lain yang berpengaruh pada pergerakan rupiah adalah data ekonomi AS. Data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini juga tetap menjadi faktor penting. 

Rupiah Menguat ke Rp 16.310 per Dolar AS, Ini Sentimen Yang Mempengaruhinya

Jika data inflasi melandai, sentimen global bisa membatasi pelemahan rupiah. Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi, rupiah akan mendapat tekanan ganda dari sentimen domestik dan global. 

Sementara, analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat reaksi investor sudah negatif saat ini. Respon itu paling tidak masih akan bertahan dalam jangka pendek. 

Sutopo memproyeksikan rupiah pada Selasa (9/9/2025) melemah dan bergerak antara Rp 16.475 – Rp 16.670 per dolar AS. Menurutnya, pergerakan ini bisa sangat liar, jadi perhatikan dengan saksama perkembangan politik dan ekonomi. 

Lukman juga memperkirakan rupiah besok melemah di kisaran Rp 16.300 – Rp 16.450 per dolar AS.