Bali Towerindo (BALI) Rilis Sukuk Ijarah Rp 1,35 Triliun Dengan Imbal Hasil 7,25%

Ussindonesia.co.id  JAKARTA. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) melakukan penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan I dengan total dana Rp 2 triliun. Penerbitan kali ini, Bali Towerindo akan merilis sukuk ijarah I tahap III senilai Rp 1,35 triliun. 

Penerbitan ini dilakukan setelah merilis sukuk ijarah tahap I sebesar Rp 221 miliar dan tahap II sebesar Rp 425 miliar. Sehingga jika penerbitan sukuk ijarah I tahap III sukses terlaksana maka total penerbitan sukuk ijarah I sudah terealisasi Rp 2 triliun, atau sesuai target. 

Dalam penawaran sukuk ijarah I tahap III ini akan rilis dalam dua seri. Seri A bernilai pokok Rp 414,85 miliar dengan tenor 370 hari dengan imbal hasil sebesar Rp 26,97 miliar setara dengan 6,5% per tahun. 

Laba Bersih Bali Towerindo Sentra (BALI) Naik 32,16% di Kuartal III-2025

Kemudian seri B dirilis sebesar Rp 939,15 miliar dengan  imbal hasil Rp 68,09 miliar atau setara dengan 7,25%. Seri B ini dirilis dalam tenor lima tahun. 

Sukuk ijarah I mendapat rating idA(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun penjamin emisi sukuk ijarah ini adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. 

Adapun jadwal penerbitan sukuk ijarah I tahap III ini sebagai berikut: 

  • Tanggal efektif 9 Desember 2022
  • Masa penawaran umum 25 – 27 November 2025
  • Tanggal penjatahan 1 Desember 2025
  • Tanggal pengembalian uang pemesanan 3 Desember 2025
  • Tanggal distribusi sukuk ijarah secara elektronik 3 Desember 2025
  • Tanggal pencatatan di BEI 4 Desember 2025

Manajemen BALI dalam prospektus ringkas memaparkan jika dana hasil penawaran umum sukuk ijarah setelah dikurangi biaya emisi akan 14,55% akan digunakan untuk pembayaran kewajiban kepada anak usaha PT Paramitra Intimega. Selanjutnya sebesar 8,14% akan digunakan untuk membayar utang kepada Bank Victoria International. Sebesar 44,55% akan digunakan untuk membayar utang PT Indonesia Infrasctructure Finance dan sisanya akan digunakan membayar utang fasilitas kredit Bank Mandiri. 

Jumat (14/11) harga saham BALI ditutup naik 0,41% di Rp 1.210 per saham.