
Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terus berupaya meneruskan pengembangan proyek tambang emas dan tembaga melalui PT Gayo Mineral Resources (GMR).
Director & Corporate Secretary Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan, saat ini pihaknya telah melaksanakan tahap pertama kegiatan eksplorasi di GMR yang meliputi driling, pengukuran geoteknikal, uji hidrologi, hingga pembangunan laboratorium.
Selanjutnya, DEWA bersiap melakukan eksplorasi tahap kedua untuk bisa memastikan besaran sumber daya dan cadangan mineral yang terkandung dalam tambang tersebut.
“Kami harus hati-hati dalam menentukan parameter cadangan dan sumber daya,” ujar dia dalam paparan publik, Rabu (24/12).
Indeks Dolar Turun ke Bawah 98, Peluang Rupiah Menguat Awal 2026 Terbuka
Mukson juga belum bisa mengungkap besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk pengembangan lebih lanjut tambang emas dan mineral GMR. Pasalnya, nilai capex serta metode penambangan dan lini masa produksi baru bisa ditentukan setelah ada kepastian data cadangan dan sumber daya mineral, kondisi geologi, dan aspek lingkungan.
Seperti yang diketahui, belum lama ini GMR menerima surat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no. T-462/MB.04/MEM/B/2025 tertanggal 14 Oktober 2025 mengenai Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham perusahaan tersebut.
GMR juga menerima Surat Pemberitahuan dari Kementerian Hukum, No. Ref. AHU-AH.01.09-0359755 yang mengonfirmasi penerimaan pemberitahuan tentang perubahan data perusahaan GMR tertanggal 27 November 2025.
Rupiah Rebound Usai Tertekan Sepekan, Ini Proyeksinya Senin (29/12)
Melalui dua surat tadi, diketahui bahwa PT Mahadaya Imajinasi Nusantara (MIN) menggenggam 99,75% saham GMR. MIN merupakan anak usaha terkendali DEWA yang mana emiten tersebut memiliki porsi saham 99,75% melalui PT Sabina Mahardika.