
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat pada hari perdagangan Rabu (24/12) setelah tertekan dalam tujuh hari perdagangan berturut-turut. Rabu (24/12), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 22 atau 0,13% menjadi Rp 16.765 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah Jisdor pun menguat 0,14% menjadi Rp 16.767 per dolar AS. Dengan begitu, rupiah kembali rebound dari level paling lemah dalam delapan bulan terakhir.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan penguatan rupiah ini dipengaruhi dolar AS yang melemah.
BRI Danareksa Tetapkan Target IHSG Capai 9.440 hingga Akhir Tahun 2026
Hal ini sejalan dengan indeks dolar AS (DXY) turun ke level terendah dalam 11 minggu terakhir, diakibatkan oleh prospek pelonggaran kebijakan The Fed di tahun 2026. Hingga perdagangan Kamis (25/12), DXY berada di level 97,942 atau menurun 9.72% ytd.
Mengenai proyeksi pergerakan rupiah pada Senin (29/12), Lukman menyebut masih belum ada data ekonomi domestik yang dapat menyokong penguatan rupiah. Tetapi, ada rilis data klaim pengangguran AS yang bakal turut memengaruhi pergerakan rupiah.
“Selain itu investor masih akan memantau perkembangan di laut Karabia. Sentimen secara umum masih positif, namun menjelang liburan Nataru, aktifitas pasar akan menurun,” ungkap Lukman kepada Kontan, Rabu (24/12/2025).
Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh proyeksi ketahanan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan tetap terjaga. Hal itu ditopang segmen konsumsi rumah tangga hingga investasi.
“Pergeseran ini menandai transisi ekonomi Indonesia dari sekadar menjaga momentum pertumbuhan menuju penguatan kualitas dan keberlanjutan pertumbuhan dalam jangka menengah hingga panjang,” ujar Ibrahim.
Dua mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026, konsumsi rumah tangga tetap berperan sebagai penopang jangka pendek, seiring membaiknya daya beli dan stabilitas harga. Sementara itu, investasi yang lebih terfokus menjadi pendorong utama peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang.
Ibrahim pun memproyeksi rupiah pada Senin (29/12/2025) akan ditutup di rentang Rp 16.760 – Rp 16.790 per dolar AS. Sedang Lukman membidik rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.700 – Rp 16.700 per dolar AS.