IHSG Kembali Cetak Rekor 8.312,57 Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp15.322,47 Triliun

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung hingga menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) lagi pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (24/10/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,46% ke level 8.312,57 pada akhir perdagangan sesi I siang ini. Adapun, indeks komposit bergerak di rentang 8.294,89-8.351,05 di sepanjang perdagangan sesi I.

Sebanyak 336 saham menguat, 315 saham melemah, dan 157 saham stagnan siang ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun tembus Rp15.322,47 triliun.

Adapun, volume perdagangan mencapai 15,388 miliar saham dengan nilai turnover sebesar Rp11.514 triliun. Sementara itu, frekuensi transaksi saham di lantai bursa tercatat sebesar 1.454.724 kali.

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reza Diofanda menilai bahwa IHSG masih memiliki peluang penguatan hari ini. Setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat, IHSG hari ini diprediksi bakal menguji level 8.292.

“Saat ini, IHSG masih mempunyai potensi untuk menguat dengan range resistance di 8.292 dan support di 8.238. Dari sisi sentimen, pelaku pasar akan mencermati musim rilis laporan keuangan kuartal III serta data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis hari ini, yang berpotensi memberikan arah pergerakan pasar selanjutnya,” katanya dalam riset, Jumat (24/10/2025).

Saham pertama yang menjadi rekomendasi analis adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan area beli pada level Rp4.110–Rp4.200. Menurutnya, BBNI telah membentuk pola bullish reversal, inverted head and shoulders.

Secara teknikal, Reza menilai bahwa jika BBNI mampu bertahan di atas level Rp4.100, maka target harga selanjutnya yang berpotensi diuji BBNI di level Rp4.420–Rp4.590 per lembar. Adapun stop loss BBNI diprediksi berada di level kurang dari Rp4.000.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.