
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Rencana merger Moratelindo dan PT Eka Mas Republik (EMR) atau MyRepublic Indonesia terungkap setelah saham MORA terbang lebih dari 2.400% sepanjang tahun berjalan 2025.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) ditutup melemah 5,83% ke posisi Rp10.900 per saham pada Kamis (18/12/2025). Meski demikian, saham MORA sudah meroket 2.434,88% secara year-to-date (YtD).
Ditelisik lebih jauh, saham MORA menutup perdagangan 2024 di level Rp470 per saham. Saham MORA mulai mengalami reli pada Oktober 2025 dan menembus level Rp1.000 pada 14 Oktober 2025 dengan parkir di posisi Rp1.015 per saham.
Sebulan kemudian, MORA lanjut tancap gas dan menyentuh level penutupan Rp5.075 per saham pada 13 November 2025. Fase bullish MORA berlanjut hingga parkir di posisi penutupan Rp10.675 pada 8 Desember 2025 dan menyentuh level penutupan tertinggi Rp14.050 per saham pada 10 Desember 2025.
Di balik lesatan harga MORA, ternyata terdapat rencana aksi korporasi besar. Hal itu baru terungkap ke publik melalui pengumuman merger yang disampaikan pada Kamis (18/12/2025).
PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo mengumumkan akan melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Eka Mas Republik (EMR) atau MyRepublic Indonesia. Moratelindo akan menjadi entitas yang bertahan dan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk.
: Ada Franky Widjaja dan Farida Bau di Balik Merger MORA dan My Republic
Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) Krisnan Cahya menjelaskan merger ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memajukan agenda transformasi digital di Indonesia.
“Untuk itu, saya percaya merger ini merupakan langkah untuk mendukung agenda digital Indonesia dalam percepatan dan pemerataan ekosistem digital di tanah air. Melalui penguatan jangkauan jaringan dan peluncuran berkelanjutan, kita bisa mendorong ekosistem digital lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Krisnan dalam keterangan resminya, Kamis (18/12/2025).
Direktur Utama dan CEO Moratelindo Jimmy Kadir menuturkan merger ini menjadi langkah transformasional yang akan mendukung realisasi visi MORA untuk menjadi penyedia infrastruktur dan layanan digital terintegrasi terdepan.
“Merger ini akan menempatkan entitas baru di garis depan masa depan digital Indonesia. Cakupan jaringan dan kapasitas infrastruktur yang saling melengkapi dapat menghadirkan layanan yang lebih stabil, cepat, dan cakupan lebih luas bagi pelanggan, sekaligus mempercepat ekspansi jaringan secara optimal,” ucapnya.
Direktur Utama dan CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman menyampaikan pihaknya memandang penggabungan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk menciptakan sinergi finansial yang berkelanjutan melalui optimalisasi biaya operasional dan menghindari duplikasi belanja modal dan pembangunan infrastruktur, yang dapat dilakukan melalui utilisasi aset jaringan backbone hingga last mile.
“Sinergi ini akan membuka ruang untuk pertumbuhan perusahaan yang lebih luas dengan potensi yang semakin besar,” ujarnya.
Dalam merger ini, masing-masing perusahaan membawa kekuatan jaringan yang saling melengkapi. Moratelindo merupakan Penyedia Akses Jaringan (NAP) dan Penyedia Layanan Internet (ISP) yang berpengalaman sejak pada 2000, sekaligus salah satu penyedia jaringan tulang punggung telekomunikasi (Fiber Optic Backbone) terbesar di Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.