Telkom (TLKM) resmi teken akta spin off aset fiber optik tahap 1 ke Infranexia

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menandatangani akta pemisahan bisnis alias spin off dan aset wholesale fiber connectivity tahap I kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia alias Infranexia, Kamis (18/12/2025). 

Direktur Strategic Business Development & Portofolio Telkom Indonesia Seno Soemadji menjelaskan rencana pemisahan aset fiber optik ini sebenarnya sudah dimulai dari akhir 2024. 

“Dan mulai dari hari ini menandakan bahwa mulai 1 Januari, pemisahan aset infrastruktur ini akan berlaku efektif secara legal ” katanya dalam konferensi pers, Kamis (18/12/2025).

Permintaan Semen Menurun, Simak Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR)

Pada tahap pertama, Telkom memisahkan sekitar 50% aset fiber ke Infranexia dengan nilai aset portofolio mencapai sekitar Rp 35,3 triliun dari total yang akan dikelola lebih dari Rp 90 triliun. 

Pendekatan Infrastructure Price Index (IPI) dan memperhitungkan liabilitas sekitar US$ 700 juta, valuasi entitas infrastruktur tersebut diperkirakan berada di kisaran Rp 120 triliun–Rp 150 triliun saat telah beroperasi penuh.

Seno bilang Infranexia akan memfokuskan bisnis pada dua segmen utama, yakni layanan wholesale dan penyedia layanan internet. Dia memastikan ekspansi Infranexia tidak akan berbenturan dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). 

“Pemisahan aset ini merupakan realisasi dari strategi TLKM untuk efisiensi capital expenditure (capex) dan memaksimalkan monetisasi aset milik Telkom Group,” jelasnya. 

Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini menambahkan, tahap kedua dari pemisahan aset fiber ini ditargetkan bisa terealisasi di tahun depan. Selain itu, aksi korporasi terkait unlocking value Infranexia ini juga diharapkan terlaksana 2026.    

“Dan juga tadi yang ditanyakan mengenai bagaimana aksi korporasi selanjutnya untuk mengangkut value dari fiberco ini juga diharapkan bisa dilaksanakan di tahun 2026,” ucap dia.