Pasar saham memang penuh dengan berbagai peluang, namun tetap menyimpan banyak risiko yang dapat menyulitkan para investor apabila kurang cermat dalam mengambil setiap keputusan. Salah satu penyebab utama kerugian yang dialami investor dapat terjadi karena kesalahan analisis secara berulang, entah itu karena kurangnya pengalaman atau karena terlalu percaya diri pada strategi tertentu.
Kesalahan analisis mungkin terlihat sepele, namun dapat membawa dampak besar terhadap fase investasi jangka panjang. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa kesalahan umum berikut ini dalam analisis yang sering terulang pada pasar saham.
1. Terlalu mengandalkan analisis teknikal daripada fundamental
Banyak investor pemula yang mungkin hanya berfokus pada pola candlestick, grafik harga, hingga indikator teknikal lain, namun tidak memperhatikan soal kondisi fundamental perusahaan. Analisis teknikal sebaiknya dapat digunakan untuk melengkapi data-data fundamental agar setiap keputusan investasi jadi lebih seimbangan dan akurat.
Jika memang hanya mengandalkan teknikal, maka investor akan sangat berisiko membeli saham perusahaan yang sebetulnya memiliki kinerja buruk. Akibat dari hal ini, meski harganya terlihat menjanjikan dalam jangka pendek, namun potensi kerugiannya bisa sangat besar apabila fundamental tidak mendukung.
2. Mengabaikan faktor eksternal yang memengaruhi pasar
Beberapa investor ternyata terlalu fokus pada data perusahaan dan juga grafik harga, sehingga lupa bahwa pasar saham bisa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal. Kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, hingga isu geopolitik bisa membawa dampak secara langsung pada pergerakan harga saham.
Jika kamu mengabaikan faktor eksternal, maka bisa membuat investor terkejut dengan volatilitas pasar yang terjadi secara tiba-tiba. Dengan tidak memperhitungkan soal risiko, maka strategi analisis dapat berubah keliru dan justru menimbulkan keputusan yang merugikan.
3. Terjebak pada overconfidence setelah memeroleh keuntungan
Rasa percaya diri secara berlebihan setelah meraih profit sering membuat para investor merasa analisisnya selalu benar. Kondisi ini memang bisa membuat mereka mudah lengah, sehingga tidak melakukan riset mendalam terkait keputusan-keputusan berikutnya.
Overconfidence bisa membuat para investor rentan menaruh modal lebih besar tanpa memperhitungkan soal risiko dengan benar. Jika analisisnya ternyata salah, justru kerugian yang diperoleh jauh lebih besar daripada keuntungan sebelumnya.
4. Mengabaikan manajemen risiko dalam setiap pengambilan keputusan
Kesalahan analisis sering diperparah dengan tidak adanya manajemen risiko yang cukup jelas, seperti tidak menetapkan target keuntungan atau menentukan batas kerugian. Padahal manajemen risiko merupakan bagian penting yang bisa menjaga portofolio agar tetap stabil dalam kondisi pasar yang mungkin tidak pasti.
Tanpa adanya manajemen risiko, maka investor bisa menahan kerugian terlalu lama atau terlalu cepat menjual saham yang sebetulnya masih dinilai potensial. Hal ini bisa menyebabkan hasil investasinya jadi tidak optimal, bahkan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Kesalahan analisis di pasar saham memang rentan terjadi, terutama bagi para investor yang masih belajar atau terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Dengan memahami dan menghindari beberapa kesalahan di atas, maka investor dapat meningkatkan kualitas analisis dan memperbesar peluang meraih keuntungan. Ingatlah bahwa investasi yang sukses bukan hanya memerlukan keberanian, namun juga strategi yang matang dan disiplin dalam menjalankannya!
4 Cara Lindungi Investasi Saham dari Volatilitas akibat Fake News 4 Kesalahan Fatal Investor Pemula saat Berinvestasi Saham 4 Persamaan Investasi Saham dan Kripto, Investor Pemula Wajib Tahu!