IHSG Dibuka Menguat ke 8.280, Saham TLKM, BREN, hingga TPIA Kompak Hijau

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 8.280,80 pada perdagangan, Selasa (4/11/2025). Adapun saham TLKM, BREN, UNVR, dan TPIA juga kompak menorehkan kenaikan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik tipis 0,07% atau 5,72 poin ke level 8.280,80 hingga pukul 09.02 WIB. Hari ini, IHSG bergerak pada level terendah 8.273,93 dan sempat ke posisi tertingginya di 8.295,44.

Tercatat, sebanyak 255 saham menguat, 156 saham terkoreksi, dan 229 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp15.089,15 triliun.

: Danantara Patok Saham 30% dalam Proyek Sampah jadi Listrik

Saham dengan kapitalisasi pasar jumbo yang menguat antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar 1,19% ke Rp3.390 dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) tumbuh 1,08% menjadi Rp9.375. 

Sementara itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) meningkat sebesar 0,75% menuju level Rp2.690 per saham dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatat pertumbuhan 0,70% menjadi Rp7.200 per saham. 

: : Pergerakan Harga Emas Hari Ini Selasa, 4 November 2025 di Pasar Spot

Unilever Indonesia Tbk. – TradingView

Sebaliknya saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melemah 1,18% menjadi Rp86.975 per saham, sementara PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan pelemahan sebesar 0,79% ke level Rp6.300 per saham. 

Lebih lanjut, saham yang masuk jajaran top gainers hari ini meliputi PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) yang melesat 25% ke Rp320 dan saham PT Guna Timur Raya Tbk. (TRUK) membukukan kenaikan 19,05% ke Rp350. 

: : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Selasa, 4 November 2025

Di sisi lain, saham dengan penurunan paling besar atau top losers dihuni oleh saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) yang turun 14,80% menjadi Rp8.350, dan saham PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) terkoreksi 11,50%.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini setelah ditutup menguat 1,36% menuju level 8.275 pada Senin (3/11/2025). 

Menurutnya, indeks berpeluang menguji level resistance 8.300 hingga 8.350. Pasalnya, secara teknikal, MACD menunjukkan penyempitan negative slope dan berpotensi Golden Cross, sementara Stochastic RSI naik di area pivot.

“Indikator A/D juga mengindikasikan terjadinya akumulasi, sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level 8.300-8.350,” ujarnya dalam publikasi riset harian.

Sementara itu, kinerja saham sektoral pada perdagangan sebelumnya menunjukkan sektor consumer cyclical membukukan kenaikan terbesar, sedangkan sektor properti tercatat melemah. 

Optimisme pasar dipicu oleh indikasi pemulihan konsumsi domestik dan inflasi Oktober 2025 yang tercatat 2,86% year on year (YoY), mendekati asumsi APBN di 3% YoY, meski masih lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya.

Selain itu, indikator makro turut mendukung sentimen pasar. Indeks PMI manufaktur meningkat menjadi 51,2 pada Oktober 2025 dari 50,4 di September 2025, menandai kenaikan selama tiga bulan berturut-turut. 

Neraca perdagangan September 2025 mencatat surplus US$4,34 miliar, meski turun dari surplus US$5,49 miliar pada Agustus 2025, namun meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,18 miliar.

Ekspor Indonesia tercatat tumbuh 11,41% YoY pada September 2025, didorong oleh kenaikan permintaan dari China (+12,79%) dan Amerika Serikat (+9,08%), yang turut mendukung prospek kinerja pasar modal dalam jangka menengah.

“Inflasi diperkirakan terus meningkat dalam level yang terkendali sampai dengan Desember 2025. Hal ini sebagai dampak dari kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat,” pungkas Valdy.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham top picks untuk perdagangan Selasa (4/11), antara lain ASII, PTRO, ELSA, AKRA, dan SCMA.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.