AKR Corporindo (AKRA) Serap Capex Rp 609 Miliar hingga Juni 2025, untuk Apa Saja?

JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menunjukkan komitmen kuat terhadap pertumbuhan dengan serapan belanja modal (capex) mencapai Rp 609 miliar sepanjang semester I 2025. Angka ini merupakan bagian signifikan dari total alokasi capex tahunan perseroan yang mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun, menandakan fokus perseroan pada ekspansi berkelanjutan.

Suresh Vembu, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKRA, menjelaskan bahwa alokasi capex tersebut diarahkan untuk membiayai inisiatif pemeliharaan serta ekspansi krusial di berbagai segmen bisnis, mencakup perdagangan, distribusi, dan pengembangan kawasan industri.

Fokus utama dari strategi ekspansi AKRA, seperti ditegaskan oleh Vembu, adalah penguatan jaringan ritel bp-AKR. Usaha patungan dengan raksasa energi global, bp (British Petroleum) ini, merupakan pilar penting dalam upaya AKRA untuk mendiversifikasi bisnis dan menanamkan investasi pada sektor-sektor yang memiliki potensi strategis jangka panjang.

Anggarakan Capex Rp 1,2 Triliun, AKR Corporindo (AKRA) Incar Pertumbuhan Laba 10%-17%

Komitmen terhadap pertumbuhan ini tercermin nyata dalam kinerja finansial perseroan. Hingga akhir Juni 2025, pendapatan AKRA dari kontrak dengan pelanggan melonjak 14,88% secara tahunan (YoY), mencapai Rp 21,26 triliun, meningkat signifikan dari Rp 18,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pendapatan didorong oleh berbagai segmen inti. Segmen perdagangan dan distribusi BBM mencatat kenaikan 13,52% YoY, mencapai Rp 19,48 triliun dari Rp 17,16 triliun.

Yang menarik, segmen jasa logistik menunjukkan performa yang paling menonjol dengan lonjakan fantastis sebesar 51,98% YoY. Pendapatan dari segmen ini melesat dari Rp 453,75 miliar menjadi Rp 689,63 miliar, menandakan potensi besar di bidang ini.

Tak ketinggalan, segmen tanah kawasan industri dan lini bisnis lainnya, termasuk penjualan lahan serta layanan listrik dan utilitas, juga membukukan pertumbuhan impresif sebesar 45,38% YoY, naik dari Rp 583,69 miliar menjadi Rp 848,60 miliar.

Kenaikan signifikan pada pendapatan utilitas industri, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, diakui Suresh Vembu sebagai hasil langsung dari peningkatan aktivitas anchor tenants. Ia memproyeksikan bahwa utilitas di kawasan tersebut akan mencapai kapasitas penuh pada akhir tahun ini, memberikan dorongan positif berkelanjutan bagi kinerja perusahaan.

Kombinasi performa solid di berbagai segmen ini menghasilkan laba bersih AKRA yang tumbuh sangat sehat pada semester I 2025. Laba bersih perseroan melonjak 22,52% secara tahunan (YoY), mencapai Rp 1,32 triliun, jauh melampaui Rp 1,08 triliun yang dicatatkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Guna mempertahankan momentum positif ini, Suresh Vembu menegaskan komitmen AKRA untuk terus menerapkan pengelolaan kinerja operasional dan risiko secara ketat. Selain itu, perseroan akan semakin gencar memasarkan layanan dan produknya kepada industri-industri terkait, dengan fokus khusus pada potensi besar di sektor hilirisasi.