AUM Manulife AM Melonjak! Rp8,3 Triliun Investasi Saham

Ussindonesia.co.id, JAKARTA – Rebound-nya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II/2025 telah membangkitkan kembali minat pasar terhadap reksa dana saham. Setelah outflow atau penarikan dana yang signifikan mencapai Rp7,4 triliun pada paruh pertama tahun ini, industri reksa dana saham menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), menjelaskan bahwa kinerja reksa dana saham MAMI berhasil melampaui pertumbuhan industri. Per Juli 2025, dana kelolaan reksa dana saham MAMI mencapai Rp8,3 triliun, meningkat 17,5% dan menjadi yang terbesar di industri. Secara keseluruhan, sejak awal tahun, dana kelolaan MAMI tumbuh 9,7%, mengungguli pertumbuhan industri sebesar 6,5%. “Ini menunjukkan kemampuan kami dalam mengelola portofolio di tengah dinamika pasar,” ujar Ezra kepada Bisnis, Jumat (22/8/2025).

Keberhasilan MAMI tidak hanya terlihat pada kinerja reksa dana saham. Hingga Juli 2025, total asset under management (AUM) MAMI mencapai Rp104,3 triliun, dengan pangsa pasar 12,1%. Dari angka tersebut, AUM reksa dana mencapai Rp47,3 triliun, menjadikan MAMI sebagai manajer investasi terbesar di Indonesia saat ini.

Samuel Kesuma, Chief Investment Officer Equity MAMI, menambahkan bahwa inovasi yang berfokus pada kebutuhan investor menjadi kunci keberhasilan perusahaan. MAMI menawarkan beragam strategi reksa dana saham, meliputi saham berkapitalisasi besar dan kecil, reksa dana syariah, dan investasi di pasar domestik maupun internasional. Lebih lanjut, MAMI juga menyediakan reksa dana saham syariah global dengan pembagian hasil investasi (dividen) serta reksa dana yang berfokus pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Portofolio reksa dana saham MAMI secara strategis berfokus pada sektor domestik dengan fundamental kuat dan potensi earnings yang menarik. Menyambut tren bullish IHSG, MAMI menerapkan pendekatan fundamental berbasis riset yang sistematis, menggunakan kerangka analisa GCMV (Growth, Cashflow, Management, and Valuation) dalam pemilihan saham. “Saat ini, sektor keuangan dan konsumer dinilai memiliki potensi yang menjanjikan,” kata Samuel.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Pada Juli 2025, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatat pertumbuhan signifikan pada dana kelolaan reksa dana sahamnya, mencapai Rp8,3 triliun atau meningkat 17,5%. Kinerja ini melampaui pertumbuhan industri dan menjadikan MAMI sebagai pengelola reksa dana saham terbesar di Indonesia. Secara keseluruhan, AUM MAMI mencapai Rp104,3 triliun dengan pangsa pasar 12,1%, menjadikan MAMI sebagai manajer investasi terbesar di Indonesia.

Keberhasilan MAMI ditunjang oleh inovasi produk yang beragam, mencakup berbagai strategi investasi saham, termasuk saham syariah dan investasi ESG. Strategi investasi MAMI berfokus pada sektor domestik dengan fundamental kuat dan potensi earnings yang menarik, memanfaatkan pendekatan fundamental berbasis riset menggunakan kerangka analisa GCMV. Sektor keuangan dan konsumer dinilai memiliki potensi menjanjikan.