Ussindonesia.co.id, YOGYAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Keputusan ini diambil setelah mencermati berbagai faktor ekonomi makro, termasuk inflasi dan nilai tukar rupiah. Penurunan BI Rate menjadi strategi kunci dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI, Juli Budi Winantya, menjelaskan bahwa penurunan BI Rate dilakukan dengan mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1%. Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi pertimbangan utama, memastikan kebijakan ini tidak memicu inflasi yang tinggi atau ketidakstabilan nilai tukar. “Terkait dengan BI Rate, kita terus mencermati ruang penurunan BI Rate lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi,” tegas Juli dalam Pelatihan Wartawan Media Nasional di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).
Pada rapat dewan gubernur (RDG) BI tanggal 19-20 Agustus 2025, BI Rate resmi dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 5,00%. Penurunan serupa juga diterapkan pada suku bunga Deposit Facility (menjadi 4,25%) dan Lending Facility (menjadi 5,75%). Keputusan ini, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, selaras dengan proyeksi inflasi yang rendah di tahun 2025 dan 2026, stabilitas nilai tukar rupiah, dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara optimal.
Gubernur Perry menambahkan, “Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.” Selain kebijakan moneter, BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial yang longgar untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan, menurunkan suku bunga perbankan, dan meningkatkan likuiditas.
Lebih lanjut, BI juga fokus pada optimalisasi sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Langkah ini meliputi perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan peningkatan ketahanan infrastruktur sistem pembayaran.
Sebagai informasi, penurunan BI Rate pada Agustus 2025 merupakan yang kelima kalinya sepanjang tahun 2024 dan 2025, masing-masing sebesar 25 bps pada September 2024, Januari, Mei, Juli, dan Agustus 2025. Tingkat suku bunga acuan BI pada Agustus 2025 merupakan yang terendah sejak November 2022, menandakan komitmen BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ringkasan
Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% pada Agustus 2025. Penurunan ini merupakan yang kelima kalinya sejak September 2024 dan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Keputusan tersebut mempertimbangkan inflasi yang terjaga dalam sasaran dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Penurunan BI Rate juga diterapkan pada suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility. BI akan terus memantau situasi untuk potensi penurunan suku bunga selanjutnya, seraya memperkuat kebijakan makroprudensial yang longgar dan mengoptimalkan sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Suku bunga acuan saat ini merupakan yang terendah sejak November 2022.