Emiten Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) Resmi IPO, Oversubscribed 267 Kali

Emiten PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) hari ini, Kamis (6/11).

PJHB merupakan perusahaan ke-24 yang melantai di BEI tahun 2025, bergerak dalam bidang pelayaran nasional yang berfokus pada jasa angkutan kapal (vessel chartering) khusus jenis Landing Craft Tank (LCT).

Saat pencatatan perdananya, saham PJHB melesat 24,85 persen atau sebesar 82 poin dan bertengger pada level Rp 412.

Dalam penawaran umum yang berlangsung pada 31 Oktober-4 November 2025, PJHB melepas sebanyak 480.000.000 saham baru atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 330 per saham, berada di batas atas rentang harga penawaran awal (bookbuilding) Rp 310-Rp 330 per saham.

Berdasarkan hasil penawaran umum melalui e-IPO menunjukkan terjadinya oversubscription terhadap porsi penjatahan terpusat sebesar 267,04 kali. Total dana investor yang masuk untuk memperebutkan porsi pooling saham PJHB mencapai sekitar Rp 6,3 triliun.

Bersamaan dengan IPO, PJHB juga menerbitkan 240.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru, dengan rasio 2:1. Artinya, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PJHB dengan harga pelaksanaan Rp 330 per saham.

Jika seluruh waran dieksekusi, Perseroan berpotensi memperoleh tambahan dana hingga Rp 79,2 miliar, yang akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk operasional kapal baru.

Berdasarkan prospektusnya, dana hasil IPO bakal digunakan perusahaan untuk membangun 3 unit kapal baru berjenis LCT berkapasitas 2.500 DWT. Saat ini, PJHB memiliki 5 unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300-2.500 metrik ton.

Dari harga keseluruhan ketiga kapal tersebut, sekitar 94,11 persen atau Rp 153.400.000.000, berasal dari dana hasil Penawaran Umum dan sekitar 5,89 persen atau Rp 9.600.000.000, berasal dari kas internal Perseroan.

Tujuan pembangunan 3 unit kapal LCT baru yaitu untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien. Selain itu, urgensi pembangunan 3 kapal ini buat mendukung rencana bisnis Perseroan kedepannya di mana seluruh armada kapal yang dimiliki Perseroan saat ini utilisasi terpakai sudah maksimum sehingga perlu adanya kapal baru.

Dari sisi keuangan, Perseroan menargetkan peningkatan kinerja signifikan dengan pendapatan diproyeksikan mencapai sekitar Rp 144 miliar dalam lima tahun ke depan, atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, laba bersih juga diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat dalam periode yang sama.

Presiden Komisaris PJHB, Hero Gozali mengatakan Perseroan berkomitmen memberikan nilai tanbah yang optimal bagi para pemegang saham, dan akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi laut yang vital.

“Melalui penawaran umum pertama saham ini, kami yakin bahwa persero dapat memperluaskan kapasitas usaha dengan penambahan armada baru, meningkatnya efisiensi pelayanan agar dapat menjangkau lebih banyak di wilayah sektor industri di Indonesia,” ucap Hero di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (6/11).