
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru pada Senin (22/12/2025).
Berdasarkan data Logam Mulia Senin (22/12/2025), harga buyback emas Antam naik Rp11.000 ke Rp2.361.000. Posisi itu merupakan rekor ATH terbaru pada Desember 2025.
Sebelumnya, harga buyback emas Antam menyentuh rekor ATH baru di Rp2.350.000 pada Sabtu (20/12/2025).
: Harga Emas Antam Hari Ini (22/12) Cetak Rekor, Dibanderol Rp2,50 Juta per Gram
Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.
Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.
Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Adapun, pergerakan harga buyback emas Antam juga sejalan dengan mahar logam mulia di pasar global.
Dilaporkan Bisnis sebelumnya, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,5% ke level US$4.363,21 per ons pada Senin (22/12/2025). Catatan tersebut mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$4.381 yang tercapai pada Oktober lalu.
Harga emas spot melanjutkan reli setelah mencatatkan kenaikan selama dua pekan berturut-turut. Pelaku pasar bertaruh The Fed akan memangkas suku bunga dua kali pada 2026, menyusul serangkaian data ekonomi AS pekan lalu yang belum memberikan kejelasan arah kebijakan.
Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump sendiri mendorong penurunan suku bunga secara agresif.
Kebijakan moneter yang lebih longgar menjadi sentimen positif bagi emas dan perak karena kedua aset tersebut tidak memberikan imbal hasil bunga.
Selain faktor kebijakan, ketegangan geopolitik turut memperkuat daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai. Amerika Serikat memperketat blokade minyak terhadap Venezuela guna meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Nicolás Maduro.