Harga Emas Tembus US$4.080 per Ounce, Emiten Tambang Kompak Menguat Senin (10/11)

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Harga emas dunia melonjak 2% ke level US$4.080 per ounce pada perdagangan Senin (10/11/2025), mendekati posisi tertinggi sejak 24 Oktober 2025.

Mengutip Tradingeconomics, kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang, meski sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat masih berupaya meredam spekulasi tersebut.

Kenaikan harga emas turut mengangkat sentimen positif di pasar saham, terutama pada emiten-emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak ditutup menguat pada perdagangan Senin hingga pukul 16.00 WIB.

Sentimen Global: The Fed dan Shutdown AS

Kenaikan harga emas dipicu oleh data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan tajam sentimen konsumen pada November, mencapai level terendah kedua dalam sejarah.

Sulit Cari Emas Fisik? Begini Cara Tetap Raih Cuan di Pasar Emas

Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran meningkat atas penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) yang kini menjadi yang terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.

Selain itu, ekonomi AS juga kehilangan lapangan kerja pada Oktober, terutama di sektor pemerintahan dan ritel, sementara angka pemutusan hubungan kerja (PHK) melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Tren pelemahan ekonomi tersebut memperkuat keyakinan pelaku pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember diperkirakan mencapai 70%.

Di Washington, Senat AS telah meloloskan tahap awal rancangan undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintahan, dengan dukungan tipis 60 suara.

Delapan senator Demokrat dilaporkan memisahkan diri dari partainya untuk mendukung langkah tersebut, yang mencakup pendanaan bagi Departemen Pertanian, Urusan Veteran, dan beberapa lembaga federal lainnya.

Emiten Tambang Emas Menghijau di BEI

Seiring reli harga emas global, saham-saham tambang emas di BEI mencatatkan penguatan serempak pada perdagangan Senin (10/11). Dari tujuh saham yang dipantau, seluruhnya bergerak positif sejak awal sesi perdagangan.

Kenaikan tertinggi dicatat oleh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), sementara kenaikan terendah terjadi pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).

Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia, Senin (10/11), Naik Rp 8.000

Berikut ringkasan pergerakan saham emiten tambang emas hingga pukul 16.00 WIB:

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,34% ke harga Rp 2.910 per saham. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.960 sebelum melandai.

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 3,31% ke Rp 2.500 per saham, setelah sempat menyentuh Rp 2.510.

  • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,09% ke Rp 975 per saham.

  • PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melonjak 6,25% ke Rp 595 per saham.

  • PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatat kenaikan tertinggi, melesat 11,30% ke Rp 1.280 per saham.

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 0,71% ke Rp 7.075 per saham, sempat menyentuh Rp 7.125.

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) juga menguat 1,36% ke Rp 27.875 per saham, dengan level tertinggi di Rp 27.950.