Ussindonesia.co.id JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Jumat (22/8/2025) pagi. Pukul 07.35 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 63,53 per barel, naik tipis 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 63,52 per barel.
Harga minyak naik tipis dan cenderung bergerak stabil karena pasar mempertimbangkan prospek aliran minyak mentah Rusia ke India setelah pejabat pemerintahan Trump meningkatkan kritiknya terhadap perdagangan menjelang kenaikan tarif.
Mengutip Bloomberg, Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan, India tampaknya tidak ingin mengakui perannya dalam perang dagang.
Harga Minyak Naik 1% Terdorong Permintaan AS dan Macetnya Perundingan Rusia-Ukraina
Ia memperkirakan pungutan impor AS terhadap India akan naik berlipat gandai sesuai jadwal pada 27 Agustus.
Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menaikkan bea masuk impor India ke AS hingga 50%, yang setengahnya akan dikenaikan untuk pembelian minyak mentah Rusia.
Namun, kilang minyak di India telah kembali membeli (minyak mentah Rusia) setelah jeda singkat.
Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel
Awal pekan ini Navarro mengklaim bahwa lonjakan impor Rusia sejak perang di Ukraina didorong oleh pencatutuan oleh lobi minyak India dan bukan kebutuhan domestik.
Meski begitu, harga minyak masih dalam tren turun tahun ini karena kebijakan peningkatan produksi OPEC+ dan kebijakan perdagangan Trump yang memicu kekhawatiran permintaan.