
Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sesaat setelah perdagangan dibuka pagi ini. Indeks mengawali hari perdagangan dengan kenaikan 0,23% menjadi 8.380,98.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG menguat 0,23% menjadi 8.380,98 pada pukul 09.04 WIB. Sebanyak 245 saham menguat, 182 saham melemah, dan 216 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp15.356,43 triliun.
Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mengenai arah suku bunga pada November 2025, dinilai menjadi sentimen penggerak pasar saham pada perdagangan hari ini, Senin (19/11/2025).
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reza Diofanda, menerangkan pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji level resistance 8.440–8.475, dengan level support pada area 8.315–8.355.
“Pasar sekaligus akan mencermati keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia,” katanya dalam riset, Rabu (19/11/2025).
: Emiten Bangkrut dan Arah Pergerakan IHSG 2025
Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG kembali ditutup melemah dengan terkoreksi 0,65% dan net foreign sell atau jual bersih asing mencapai Rp320 miliar. Reza menilai, pelemahan tersebut terjadi lantaran ketegangan antara China dan Jepang, dan terjadi di sejumlah pasar saham negara Asia.
Di tengah kondisi ini, Reza merekomendasikan sejumlah saham. Rekomendasi pertama jatuh kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan area beli pada level Rp4.600–Rp4.700, target harga Rp4.820 dan Rp4.950, dengan stop loss pada area kurang dari Rp4.550 per lembar.
Menurutnya, saham CPIN saat ini sedang berada pada level support Rp4.590–Rp4.660. Jika rebound mampu terjadi, maka potensi penguatan lanjutan akan menuju level resistance di target harga.
Saham kedua yang direkomendasikan analis adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan area beli pada level Rp7.400–Rp7.500, target harga Rp7.650 dan Rp7.775, dan stop loss pada level kurang dari Rp7.300.
“Pergerakan saham TPIA secara chart 1 jam sedang pullback dengan level support pada Rp7.300–Rp7.375. Selama berada di atas level tersebut, maka potensi harga akan menuju level Rp7.650–Rp7.775,” katanya.
Terakhir, Reza merekomendasikan saham PT Indo Oil Perkasa Tbk. (OILS) dengan area beli pada level Rp264–Rp274, target harga Rp286 dan Rp294, dengan stop loss pada level kurang dari Rp250.
Menurut analis, pergerakan saham OILS telah mengalami lonjakan harga dan volume yang disertai dengan akumulasi yang masif. Secara teknikal, harga saham OILS telah membentuk pola rally based rally yang berpotensi menguji target harga.
Sebaliknya, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan sell terhadap saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) pada target harga stop loss Rp1.730. Menurutnya, pergerakan saham INDY tengah memberikan sinyal pembalikan arah setelah membentuk pola double top.
Adapun pada perdagangan terakhir, harga saham INDY terparkir di level Rp1.820, dan dinilai berpotensi melanjutkan pelemahan.
“Perdagangan terakhir, INDY kembali breakdown dari level supportnya pada Rp1.895 dan berpotensi menuju support selanjutnya pada Rp1.730,” katanya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.