IHSG Ditutup Melemah 0,67 Persen, Bursa Asia Bervariasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/8), menandai hari yang berat bagi pasar saham domestik. Penurunan signifikan tercatat sebesar 53,10 poin, atau setara dengan 0,67 persen, membawa IHSG berakhir di level 7.890,71.

Koreksi IHSG ini terjadi di tengah dinamika pergerakan saham yang bervariasi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 366 saham berhasil menguat, namun tekanan jual lebih dominan dengan 283 saham melemah, sementara 152 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan terpantau sangat tinggi, dengan volume mencapai 37,80 miliar saham. Nilai transaksi yang tercatat juga fantastis, menembus angka Rp 17,00 triliun dari 2,12 juta kali transaksi. Angka kapitalisasi pasar saham Indonesia per akhir perdagangan berada di posisi Rp 14.195,13 triliun.

Menariknya, di tengah pelemahan IHSG, Indeks LQ45 yang berisi saham-saham dengan likuiditas tinggi justru menunjukkan kinerja yang kontras. Indeks ini berhasil menguat 2,02 poin atau 0,24 persen, mencapai level 828,97. Kenaikan LQ45 menjadi penyeimbang di pasar yang secara keseluruhan sedang terkoreksi.

Kinerja pasar saham domestik ini sejalan dengan tren yang terjadi di beberapa bursa utama Asia pada penutupan perdagangan sore hari itu. Berikut adalah ringkasan pergerakan indeks saham di berbagai kawasan Asia:

  • Di Jepang, Indeks Nikkei 225 harus merelakan penurunannya sebesar 278,40 poin atau 0,65 persen, berakhir di 42.610,19.
  • Sebaliknya, Indeks Shanghai Composite (SSEC) di China mampu mengukir penguatan tipis 4,89 poin atau 0,13 persen, ditutup pada level 3.771,10.
  • Sementara itu, Hang Seng Index (HSI) di Hong Kong juga tak luput dari tekanan, melemah 61,33 poin atau 0,24 persen ke 25.104,60.
  • Di Singapura, Straits Times Index (STI) berhasil mencatat kenaikan positif 11,35 poin atau 0,27 persen, mengakhiri perdagangan di 4.230,90.