
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Emiten sektor konsumer umumnya menikmati angin segar menjelang akhir tahun. Peningkatan Indeks Kepercayaan Konsumen (KK) yang kembali berada di level optimistis dinilai menjadi katalis penting yang mampu mengerek kinerja emiten sektor ini ke depan.
Bank Indonesia (BI) mencatat IKK Oktober 2025 berada di level 121,2, naik dari 115,0 pada bulan sebelumnya. Level ini menunjukkan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan pun mengamini, bahwa kenaikan IKK selama dua bulan berturut-turut hingga mencapai level 121,2 menjadi sinyal awal bahwa sentimen konsumsi rumah tangga mulai membaik.
Secara historis, kenaikan IKK memang sering diikuti peningkatan permintaan pada produk kebutuhan harian, F&B, hingga ritel modern.
Pendapatan Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Melonjak 87,2% Hingga Kuartal III-2025
Karena itu, tren ini bisa menjadi katalis positif untuk emiten seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), terutama menjelang momentum belanja akhir tahun.
Walaupun demikian, tantangan tetap ada, terutama fluktuasi harga bahan baku global dan pelemahan rupiah yang dapat menekan margin, khususnya bagi emiten makanan dan minuman.
“Namun jika ke depan nilai tukar mulai stabil dan suku bunga bergerak turun, tekanan biaya ini seharusnya bisa lebih terkelola,” ujar Ekky kepada Kontan, Jumat (21/11/2025).
Selain IKK, kinerja emiten konsumer juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti arah suku bunga, stabilitas nilai tukar, harga komoditas pangan, stimulus pemerintah yang mendorong daya beli, serta pola konsumsi musiman di Natal dan Tahun Baru.
Memasuki tahun 2026, sektor ini juga berpotensi diuntungkan oleh stabilisasi ekonomi dan perbaikan biaya logistik serta distribusi.
Dari sisi proyeksi kinerja, Ekky bilang keempat emiten berpeluang mencatat kinerja lebih stabil hingga akhir 2025. ICBP dan MYOR tetap menjadi pilihan defensif karena model bisnisnya relatif tahan terhadap siklus ekonomi.
MYOR Chart by TradingView
Sementara AMRT dan ERAA bisa menikmati kenaikan trafik belanja masyarakat di kuartal akhir. Walaupun tekanan margin masih perlu dicermati, arah pemulihan konsumsi terlihat mulai terbentuk.
Dengan berbagai katalis di atas, Ekky merekomendasikan investor untuk mencermati saham ICBP yang menarik karena valuasinya berada pada level yang relatif murah secara historis dan cocok untuk akumulasi jangka panjang. Target harga berada di kisaran Rp 11.500 – Rp 12.000 bila momentum bullish kembali.
Selain itu, saham MYOR juga bisa diakumulasi untuk jangka panjang, dengan target harga Rp 2.500, serta saham AMRT untuk akumulasi secara jangka panjang dengan target harga menuju Rp 2.500 – Rp 2.700 apabila tren perbaikan konsumsi terkonfirmasi.