
Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan dirinya mendorong pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang di tengah sinyal pelemahan pasar tenaga kerja AS.
“Kekhawatiran saya terutama terkait pasar tenaga kerja dalam konteks mandat ganda The Fed. Karena itu saya mendorong pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya,” ujar Waller dalam dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/11/2025).
Menurut Waller, data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat masih dalam kondisi lemah.
Namun, dia menambahkan derasnya rilis data ekonomi yang tertunda dan baru akan keluar setelah pertemuan Desember bisa membuat keputusan Januari lebih rumit.
“Mulai Januari, Anda mungkin akan melihat kebijakan yang lebih berbasis pertemuan-ke-pertemuan,” kata Waller.
: Rekor Baru IHSG 8.500 Didongkrak Saham Big Caps TLKM, DSSA, AMMN hingga BREN
Statistik ketenagakerjaan untuk Oktober dan November dijadwalkan dirilis pada 16 Desember, sedangkan data inflasi konsumen untuk November akan diterbitkan pada 18 Desember.
“Jika data mendadak menunjukkan inflasi atau pasar kerja kembali menguat, atau ekonomi melaju lebih kencang, itu bisa menimbulkan kekhawatiran,” ujarnya.
Waller menambahkan, dirinya masih tidak melihat pasar tenaga kerja akan membaik dalam 6 hingga 8 minggu ke depan.
Waller juga disebut-sebut tengah dipertimbangkan oleh pemerintahan Donald Trump sebagai kandidat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed tahun depan. Dia mengatakan telah melakukan pertemuan yang sangat baik dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent sekitar 10 hari lalu, yang memimpin proses seleksi tersebut.
“Kami langsung cocok saat berbicara tentang ekonomi, kondisi perekonomian, dan pasar keuangan. Pembicaraan itu tidak pernah bersifat politis. Semuanya murni soal ekonomi, dan bagi saya itu menjadi pengalaman yang sangat baik,” kata Waller.
Investor memperkirakan peluang sekitar 70% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan 9–10 Desember mendatang, berdasarkan perdagangan kontrak berjangka.
Namun, para pejabat The Fed tampak terbelah mengenai apakah pemangkasan suku bunga tambahan diperlukan setelah pengurangan yang dilakukan pada September dan Oktober.