IHSG Dibuka di Zona Merah, Turun 0,43% ke Level 8.532

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (25/11/2025).

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG mengalami penurunan 0,43% ke level 8.532,24 pada pukul 09.05 WIB. Sebanyak 214 saham menguat, 253 saham melemah, dan 209 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tercatat Rp15.606,44 triliun.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Reza Diofanda menilai bahwa rebalancing indeks MSCI yang sudah mulai menjadi katalis yang membuat IHSG diborong investor asing senilai Rp3,04 triliun kemarin.

“Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan tren kenaikan menuju resistance 8.600, tetapi potensi aksi taking profit jangka pendek tetap perlu diantisipasi,” katanya dalam riset yang dipublikasikan Selasa (25/11/2025).

Reza menyebut dari sisi makro, pasar juga tengah menantikan katalis dari rilis data PPI dan penjualan ritel AS sebagai acuan arah kebijakan suku bunga ke depan.

: Rekor Baru IHSG 8.500 Didongkrak Saham Big Caps TLKM, DSSA, AMMN hingga BREN

Pada perdagangan hari ini, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi buy terhadap saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) pada area Rp2.200–Rp2.300 per lembar.

Menurutnya pergerakan saham MDKA telah mampu rebound dari level support penting pada level Rp2.060–Rp2.200. Selama berada di atas level tersebut, MDKA berpotensi bergerak menuju target harga Rp2.390–Rp2.550. Stop loss saham MDKA berada pada level kurang dari Rp2.000.

Selain itu, analis juga merekomendasikan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan area buy pada level Rp1.840–Rp1.870. Target harga saham peritel ini berada pada level Rp1.950–Rp2.010, dengan stop loss pada area kurang dari Rp1.770 per lembar.

Menurutnya, posisi saham AMRT tengah berada dalam support pentingnya pada level Rp1.775–Rp1.845 dan mampu mencatatkan volume perdagangan yang meningkat pada perdagangan terakhir.

Terakhir analis merekomendasikan buy terhadap saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) dengan area beli pada level Rp570–Rp585. Menurut analis, selama KETR mampu bertahan di atas level tersebut, potensi penguatan terbuka lebar menuju target harga Rp615–Rp670 per lembar.

“Pergerakan saham KETR secara chart 1 jam baru saja break dari level resistance di Rp570 dengan kenaikan volume yang signifikan. Selama berada di atas level tersebut, maka harga berpotensi untuk menuju level resistance selanjutnya pada Rp615–Rp670,” katanya.

Analis juga merekomendasikan sell untuk saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dengan stop loss pada area Rp1.555. Menurut analis, harga saham SRTG tengah dalam tren bearish dan bergerak di dalam bearish trendline.

Pada perdagangan terakhir SRTG terparkir melemah di level Rp1.595 per lembar dan diprediksi bakal mencatatkan pelemahan lanjutan ke level support di Rp1.555.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.