Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa (MAPI) berhasil mencatatkan peningkatan signifikan dalam penjualan mereka sepanjang semester I-2025. Kinerja keuangan perseroan ini utamanya ditopang oleh segmen ritel, dengan kontribusi menonjol dari kategori digital dan fesyen yang menunjukkan pertumbuhan impresif.
Secara lebih rinci, pada kuartal II-2025 saja, MAPI membukukan penjualan impresif sebesar Rp 10,2 triliun. Angka ini merefleksikan pertumbuhan kuat 10,3% secara kuartalan dan 11,5% secara tahunan. Hasil solid ini turut mengerek total penjualan perseroan hingga mencapai Rp 19,5 triliun untuk keseluruhan semester I-2025.
Novi Vianita, analis dari Panin Sekuritas, dalam risetnya pada 1 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa segmen ritel mendominasi pendapatan MAPI dengan kontribusi sebesar 84,3% dari total pendapatan, atau setara dengan Rp 16,5 triliun. Menurut Novi, pendorong utama kinerja positif ini adalah peluncuran iPhone 16 series serta performa cemerlang dari anak usaha MAPI, MAP Aktif Adiperkasa (MAPA).
Mitra Adiperkasa (MAPI) Raup Laba Rp 960,92 Miliar pada Semester I-2025
Penjualan MAPA, yang fokus pada ritel produk olahraga, juga menunjukkan pertumbuhan yang membanggakan. Sepanjang semester I-2025, MAPA membukukan penjualan sebesar Rp 8,7 triliun, meningkat 11,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini menjadikan MAPA sebagai kontributor terbesar, yakni 53%, terhadap keseluruhan segmen ritel MAPI. Novi menambahkan bahwa “kinerja MAPA yang solid didukung oleh meningkatnya tren olahraga” di tengah masyarakat.
Senada dengan pandangan tersebut, analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, mengamati bahwa kenaikan penjualan ritel MAPI sebagian besar didorong oleh membaiknya tren gaya hidup konsumen. Selain itu, daya beli masyarakat menengah ke atas yang relatif stabil juga dinilainya sebagai katalis positif yang kuat. Ekky juga menyoroti, “Segmen fesyen dan digital mencatat penguatan, seiring peralihan kebiasaan pembelian konsumen ke kanal online,” dalam keterangannya kepada Kontan pada Senin (11/8/2025).
Kendati demikian, tidak semua segmen menunjukkan performa serupa. Segmen ritel makanan dan minuman (F&B) yang dikelola oleh MAP Boga Adiperkasa (MAPB) justru mencatatkan penurunan. Penjualan MAPB sebesar Rp 1,5 triliun di semester I-2025, tertekan 6,5% yoy. Sementara itu, penjualan department store, meskipun meningkat 2,3% yoy di semester I-2025, mengalami penurunan 4,9% yoy pada kuartal II-2025.
Menurut analisis Novi, efek boikot yang menimpa Starbucks menjadi salah satu pendorong utama penurunan penjualan di segmen F&B. Di sisi lain, Ekky mencermati bahwa pelemahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya tingkat persaingan di industri F&B saat ini, ditambah dengan adanya potensi penurunan daya beli masyarakat.
Melihat prospek hingga akhir tahun, Ekky menyarankan investor untuk terus mencermati kinerja perseroan secara keseluruhan yang dinilainya stabil, serta valuasi saham MAPI yang dianggap relatif murah. Sementara itu, Novi mengakui bahwa kinerja MAPB masih menghadapi tekanan, namun ia melihat potensi pertumbuhan signifikan dapat datang dari perilisan iPhone 17 pada kuartal IV-2025. “Ini dapat mendongkrak laba bersih perseroan,” imbuhnya.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, baik Novi maupun Ekky merekomendasikan “beli” untuk saham MAPI. Novi menetapkan target harga Rp 1.600 per saham, sedangkan Ekky memberikan target harga di kisaran Rp 1.500 hingga Rp 1.700 per saham.