Ussindonesia.co.id JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mencabut suspensi perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), dan PT Perdana Bangunan Pusaka Tbk (KONI). Keputusan penting ini mulai berlaku efektif pada sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025), memungkinkan ketiga saham tersebut kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Langkah BEI ini segera menarik perhatian para pengamat pasar modal. William Hartanto, Founder WH-Project, menilai bahwa pasca pembukaan suspensi, ketiga saham MLPT, HOPE, dan KONI ini masih memiliki daya tarik investasi yang kuat bagi para investor. Menurut William, “Tren tidak patah, bahkan KONI hanya melemah terbatas dan sudah rebound kembali,” ujarnya kepada Kontan pada hari yang sama, Selasa (2/9/2025), memberikan sinyal positif bagi prospek kinerja emiten.
Meskipun demikian, William turut mengingatkan para investor untuk tetap waspada. Ia menekankan pentingnya mencermati perkembangan regulasi bursa ke depan, guna mengantisipasi kemungkinan saham-saham tersebut kembali mengalami suspensi. Selain itu, ia juga menyoroti adanya risiko likuiditas yang tergolong minim pada ketiga saham tersebut, sebuah faktor krusial yang perlu diperhitungkan secara cermat oleh investor dalam mengambil keputusan.
BEI Buka Suspensi Saham MLPT, HOPE, dan KONI, Cermati Rekomendasi Sahamnya
Menyikapi kondisi pasar yang ada, William Hartanto kemudian memberikan rekomendasi saham kepada investor. Ia menyarankan strategi buy on weakness untuk ketiga emiten, yakni memanfaatkan koreksi harga yang terjadi sebagai momentum pembelian. Secara spesifik, William menetapkan target harga saham untuk KONI di level Rp 3.300 per saham. Sementara itu, HOPE diproyeksikan memiliki target harga antara Rp 150 hingga Rp 170 per saham, dan MLPT dengan target harga ambisius Rp 90.000 per saham.
Untuk diketahui, suspensi yang baru saja dicabut ini memiliki latar belakang dan durasi yang bervariasi. Saham MLPT sempat dihentikan sementara pada Rabu, 27 Agustus 2025. Sedangkan saham HOPE mengalami penghentian temporer lebih awal, yakni pada Kamis, 31 Juli 2025. Adapun KONI merupakan yang paling baru disuspensi, yaitu pada Senin, 1 September 2025, sehari sebelum suspensinya dicabut.
Penghentian sementara perdagangan ketiga saham ini diberlakukan oleh BEI dalam rangka mekanisme cooling down. Kebijakan ini diambil menyusul terjadinya lonjakan harga kumulatif yang signifikan, yang bertujuan untuk menstabilkan pergerakan harga dan melindungi investor dari volatilitas ekstrem.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi perdagangan saham MLPT, HOPE, dan KONI, efektif mulai 2 September 2025. Langkah ini memungkinkan ketiga saham kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, menarik perhatian pengamat pasar modal. William Hartanto dari WH-Project menilai saham-saham ini masih menarik untuk investasi pasca-pembukaan suspensi.
William Hartanto merekomendasikan strategi buy on weakness untuk ketiga emiten tersebut. Ia menargetkan harga saham KONI di Rp 3.300, HOPE antara Rp 150-Rp 170, dan MLPT di Rp 90.000. Investor perlu waspada terhadap regulasi bursa dan risiko likuiditas yang minim. Suspensi sebelumnya diberlakukan sebagai mekanisme cooling down akibat lonjakan harga kumulatif.