Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Saham emiten Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) kembali mengukir rekor harga tertinggi sepanjang masa dengan menembus Rp100.000 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (3/9/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham DSSA ditutup melejit 10,24% ke level Rp109.800. Lonjakan harga itu membuat saham DSSA menjadi pendorong utama indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini.
Pada Rabu (3/9/2025), IHSG ditutup menguat sebesar 1,08% atau 84,27 poin menuju posisi 7.885,86. Sepanjang hari ini, indeks komposit bergerak pada level 7.840,75 dan sempat menyentuh level tertingginya di 7.911,61.
Saham Dian Swastatika Sentosa terpantau melejit 68,92% dalam sebulan terakhir dari posisi Rp65.000 pada 4 Agustus 2025. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2025, saham induk usaha PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) terbang 196,75% dari posisi akhir 2024 di level Rp37.000 per saham.
Lonjakan harga saham DSSA ikut diwarnai oleh sentimen masuknya saham emiten Sinar Mas itu ke dalam indeks global, yaitu FTSE dan MSCI.
: IHSG Ditutup Menguat 1,08% ke 7.885 Didorong Saham DSSA, BBNI, dan BBRI
Analis Sucor Sekuritas Cheryl Jennifer Wang dan Paulus Jimmy dalam risetnya memberikan peringkat beli untuk DSSA berdasarkan valuasi sum of the parts (SOTP).
“Kami memandang DSSA sebagai proksi untuk salah satu eksposur infrastruktur digital terbesar di Indonesia, dengan potensi keuntungan tambahan dari strategi pertumbuhan anorganik yang direncanakan,” tulis Cheryl dan Paulus dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
DSSA sedang bertransformasi menjadi salah satu perusahaan konglomerasi infrastruktur digital terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia. DSSA mengendalikan aset infrastruktur perangkat keras utama, termasuk jaringan fiber-to-the-home (FTTH) dengan 6,8 juta home pass hingga pusat data berkapasitas hingga 40 MW.
Melengkapi infrastruktur fisiknya, DSSA juga memiliki aset ekosistem digital strategis, seperti dompet elektronik DANA dan saham minoritas di Vidio.
: DSSA dan FirstGen Geothermal Targetkan Perusahaan JV Terbentuk Kuartal IV/2025
Kemudian, di segmen usaha batu bara dan energi terbarukan, DSSA mengandalkan anak usahanya PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Ke depan, DSSA pun masih bisa bergeliat ekspansi, di mana ekspansi DSSA ke depan akan didorong oleh akuisisi.
“DSSA berada di posisi yang tepat untuk mengejar peluang pertumbuhan anorganik di seluruh infrastruktur digital, ekosistem teknologi, dan industri terkait energi hijau,” tulis dalam riset Sucor Sekuritas.
Akan tetapi, DSSA menghadapi sejumlah tantangan di antaranya keterlambatan jadwal untuk aksi korporasinya di masa mendatang dan siklus turun harga batu bara yang berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan berkurangnya arus kas dari bisnis lamanya.
Selain itu, tantangan bagi DSSA adalah kondisi pasar yang tidak menguntungkan di tengah potensi monetisasi anak usaha.
Dian Swastatika Sentosa Tbk – TradingView