Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Sejumlah perusahaan sekuritas besar di Wall Street merevisi proyeksi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) seiring dengan data ketenagakerjaan AS yang berada di bawah ekspektasi pekan lalu.
Teranyar, Standard Chartered memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan bulan ini, dua kali lipat dari proyeksi sebelumnya yakni 25 bps, setelah laporan tenaga kerja Agustus menunjukkan pelemahan.
Dalam catatan untuk klien yang dikutip dari Reuters, Selasa (9/9/2025), Standard Chartered menyebut pasar tenaga kerja AS berubah dari solid menjadi melemah hanya dalam waktu kurang dari enam pekan.
: Wall Street Menghijau, Pasar Makin Yakin The Fed Segera Pangkas Suku Bunga
“Data tenaga kerja Agustus membuka jalan bagi pemangkasan 50 bps pada pertemuan FOMC September, serupa dengan yang terjadi pada periode ini tahun lalu,” tulis analis Standard Chartered.
Meski demikian, bank tersebut menilai setelah pemangkasan agresif 50 bps, pasar kemungkinan akan menyesuaikan diri dengan laju pemangkasan yang lebih lambat pada periode berikutnya.
: : Pejabat The Fed Beri Sinyal Soal Pemangkasan Suku Bunga
Data terbaru pada Jumat pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam pada Agustus, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi hampir empat tahun di 4,3%. Kondisi ini semakin memperkuat alasan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga bulan ini.
Sementara itu, Morgan Stanley dan Deutsche Bank menilai laporan ketenagakerjaan Agustus belum cukup lemah untuk mendorong pemangkasan 50 bps pada September, meski keduanya mengakui kondisi tersebut dapat membuka ruang bagi pemangkasan beruntun pada pertemuan berikutnya.
: : Hilal The Fed Pangkas Suku Bunga Makin Jelas, Harga Emas Makin Berkilau
Bulan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell telah memberi sinyal pemangkasan suku bunga mungkin dilakukan pada pertemuan kebijakan 16–17 September, dengan alasan meningkatnya risiko pasar tenaga kerja, meski tetap mengingatkan bahwa inflasi masih menjadi ancaman.
Barclays pada Jumat merevisi proyeksinya dengan memperkirakan pemangkasan 25 bps di setiap sisa pertemuan tahun ini, sedangkan Macquarie memajukan proyeksi pemangkasan dari Desember menjadi Oktober.
Bank of America juga merevisi outlook-nya, kini memperkirakan pemangkasan masing-masing 25 bps pada September dan Desember, setelah sebelumnya memproyeksikan tidak ada pemangkasan tahun ini.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan 90% kemungkinan pemangkasan 25 bps pekan depan dan 10% peluang pemangkasan lebih besar, yakni 50 bps.
Berikut adalah proyeksi dari sejumlah perusahaan sekuritas besar untuk 2025.
Brokerage Total pemangkasan 2025 Jumlah pemangkasan 2025 Fed Funds Rate (akhir 2025) Citigroup 75 bps 3 (mulai dari September) 3.00-3.25% (Maret 2026) Wells Fargo 75 bps 3 (mulai dari September) 3.50-3.75% Goldman Sachs 75 bps 3 (mulai dari September) 3.50-3.75% Macquarie 50 bps 2 (September dan Oktober) 3.75-4.00% J.P.Morgan 75 bps 3 (mulai dari September) 3.50-3.75% Barclays 75 bps 3 (mulai dari September) 3.50-3.75% Nomura 50 bps 2 (September dan Desember) 3.75-4.00% Morgan Stanley 50 bps 2 (September and Desember) 3.75-4.00% Deutsche Bank 50 bps 2 (September dan Desember) 3.75-4.00% BofA Global Research 50 bps 2 (September dan Desember) 3.75-4.00% UBS Global Research 100 bps mulai dari September 3.25-3.50% BNP Paribas 50 bps 2 (September dan Desember) 3.75-4.00% HSBC 50 bps 2 (September dan Desember) 3.75-4.00% UBS Global Wealth Management 100 bps(hingga semester I/2026) mulai September 3.25-3.50% (akhir semester I/2026) Standard Chartered 50 bps September 3.75-4.00%