Saham ANTM Ditutup Melemah 4,85% Senin (11/8), Nilai Transaksi Capai Rp 422,40 Miliar

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Mengawali pekan, pergerakan saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, atau yang dikenal dengan kode ANTM, berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (11/8). Pelemahan ini mencerminkan sentimen kehati-hatian yang masih menyelimuti pasar, khususnya terhadap prospek saham-saham di sektor pertambangan.

Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ANTM mengakhiri sesi perdagangan di level Rp 2.940 per saham. Angka ini menandai penurunan signifikan sebesar Rp 150, atau setara dengan 4,85%, dari harga penutupan hari sebelumnya yang tercatat di Rp 3.090.

Mengawali sesi, saham ANTM dibuka pada level Rp 3.060, sedikit di bawah harga penutupan hari sebelumnya, mengindikasikan tekanan jual sejak awal. Sepanjang perdagangan, pergerakan saham emiten tambang ini sempat mencapai titik tertinggi Rp 3.070, namun juga tertekan hingga menyentuh level terendah Rp 2.930.

Aktivitas perdagangan saham ANTM pada hari tersebut cukup dinamis. BEI mencatat total nilai transaksi yang mencapai Rp 422,40 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 1.418.949 lot.

Pelemahan harga saham ANTM ini terjadi kendati sebelumnya perseroan sempat mengumumkan kinerja positif. Tercatat, Antam Cetak Rekor Penjualan Emas dan Nikel Tertinggi Sepanjang Sejarah di Kuartal II, sebuah pencapaian yang menunjukkan fundamental perusahaan yang kuat. Untuk melihat gambaran lebih jelas mengenai pergerakan saham ANTM, informasi tersedia pada grafik ANTM Chart by TradingView.