JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja positif pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2025. Meskipun sempat terdampak dinamika ekonomi global dan domestik, terutama pada beberapa minggu terakhir Agustus, OJK tetap optimistis pasar modal Indonesia akan terus menjadi sumber pendanaan utama bagi perusahaan dan destinasi investasi yang menjanjikan bagi investor.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers Public Expose (Pubex) Live 2025 pada Senin (8/9/2025). Ia menjelaskan bahwa hingga akhir Agustus 2025, pasar modal Indonesia menunjukkan daya tahan dan pertumbuhan yang mengesankan di tengah berbagai tantangan.
Salah satu indikator kinerja positif tersebut terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada 28 Agustus 2025, IHSG berhasil menyentuh puncak tertinggi di level 8.022,76, sekaligus mencatatkan all time high (ATH) nilai kapitalisasi pasar saham sebesar Rp14.377 triliun. Capaian ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Dari sisi penghimpunan dana, hingga 29 Agustus 2025, OJK telah memberikan pernyataan efektif atas 144 pernyataan pendaftaran penawaran umum, dengan total nilai emisi mencapai Rp167,92 triliun. Jumlah ini meliputi 16 emiten baru; 14 emiten saham dan dua emiten efek bersifat utang atau sukuk. Keberhasilan ini menunjukkan daya tarik pasar modal Indonesia bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan.
Lebih lanjut, Eddy Manindo Harahap juga mencatat pertumbuhan signifikan jumlah investor pasar modal. Hingga akhir Agustus 2025, jumlah investor pasar saham Indonesia telah mencapai 18,02 juta single investor identification (SID). Angka ini melampaui target tahunan dan menunjukkan penambahan lebih dari 2 juta investor hanya dalam waktu setengah tahun. Pertumbuhan pesat ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Melihat berbagai perkembangan positif tersebut, OJK optimistis pasar modal Indonesia akan tetap menjadi sumber pendanaan yang menarik bagi perusahaan dan tempat investasi yang potensial bagi investor domestik di tahun 2025 dan seterusnya. Ketahanan dan pertumbuhan yang ditunjukkan pasar modal Indonesia di tengah dinamika global semakin memperkuat optimisme tersebut.
Ringkasan
OJK melaporkan kinerja positif pasar modal Indonesia hingga akhir Agustus 2025. IHSG mencapai puncak tertinggi di angka 8.022,76 dengan kapitalisasi pasar Rp14.377 triliun. Penghimpunan dana melalui 144 pernyataan pendaftaran penawaran umum mencapai Rp167,92 triliun, termasuk 16 emiten baru.
Jumlah investor pasar saham mencapai 18,02 juta SID, melampaui target tahunan. OJK optimistis pasar modal Indonesia akan tetap menjadi sumber pendanaan utama dan destinasi investasi yang menjanjikan, mengingat daya tahan dan pertumbuhannya di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.